Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Hasil MotoGP Emilia Romagna 2021: Gejolak Drama yang Happy Ending untuk Yamaha

25 Oktober 2021   01:06 Diperbarui: 25 Oktober 2021   20:15 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rossi dan Marini melakukan farewell spesial Italia. Sumber: via Motogp/Transmedia/Trans7

Sayangnya, ketika balapan masih menyisakan sekitar 22 putaran lagi, pembalap asal Australia itu malah terjatuh. Dugaan bahwa bannya masih belum bisa mencengkeram kuat ke aspal, namun kecepatan motornya sudah terlalu tinggi untuk melibas tikungan, membuat Miller harus meratapi kegagalannya membantu Bagnaia.

Selepas itu, posisi Bagnaia jelas tidak aman. Karena, Marc Marquez yang sedari awal menguntit duo Ducati, kini tinggal bertarung dengan Bagnaia.

Faktor pilihan ban yang sesuai untuk karakter ngegas sejak awal, membuat Marquez mampu menjaga jaraknya tetap dekat dengan Bagnaia. Bahkan, makin lama makin terlihat sangat dekat. Di setiap tikungan, Marquez selalu terlihat hampir akan menyalip Bagnaia.

Beruntung, Bagnaia tipe pembalap yang tahu cara melibas tikungan dengan baik bersama Ducati. Ini yang membuat upaya Marquez untuk menyalip Bagnaia masih menemui jalan buntu.

Bagnaia juga pada akhirnya patut bersyukur terhadap pilihan bannya, karena dengan ban Hard-Medium akan membuatnya punya daya tahan yang lebih baik daripada Marc Marquez yang memilih Medium-Soft. Ini terbukti setelah memasuki pertengahan balap, jarak antara Bagnaia dengan Marquez mulai melebar.

Pilihan ban kedua pembalap. Sumber: via Motogp/Transmedia/Trans7
Pilihan ban kedua pembalap. Sumber: via Motogp/Transmedia/Trans7

Saat posisi terdepan mulai kurang ada pertarungan yang seru untuk ditonton, kita pun disuguhkan dengan misi kebangkitan sang 90% calon juara dunia yang berjuang di belakang. Faktor cuaca yang cerah, tentu menjadi berkah bagi Quartararo yang punya kepercayaan diri lebih baik dibanding saat sesi latihan bebas dan kualifikasi.

Itu yang dia buktikan setelah perlahan-lahan mampu menyalip satu per satu pembalap di depannya. Sampai tidak terasa--bagi saya--Quartararo sudah berada di dekat rombongan yang dipimpin Aleix Espargaro.

Sebenarnya, ada yang menarik dari upaya Quartararo untuk terus mengejar pembalap di depannya, yaitu keberadaan Alex Rins. Seolah-olah, Quartararo mencari keuntungan dari kecepatan Rins yang terlihat bagus dan bisa merusak posisi pembalap di depan.

Itu juga terlihat ketika rombongan yang berisi Luca Marini (7), Franco Morbidelli (6), dan Espargaro (5) mulai bisa dipecah oleh Rins. Saat yang sama, Quartararo juga ikut mengambil alih posisi-posisi tersebut. Sampai kemudian, malah dia yang berhasil melepaskan diri dari rombongan tersebut di sisa lima putaran lagi.

Saat penonton terbawa keseruan dari upaya 'survive' dari Quartararo yang berhasil menempati posisi kelima, posisi Bagnaia masih tergolong aman, karena Marquez "hanya" berupaya mengikuti Bagnaia tanpa ada upaya menempel ketat seperti sebelumnya. Saya pun berpikir bahwa Bagnaia akan berpeluang besar menjadi pemenang lagi di Sirkuit Marco Simoncelli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun