Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Hasil MotoGP Emilia Romagna 2021: Gejolak Drama yang Happy Ending untuk Yamaha

25 Oktober 2021   01:06 Diperbarui: 25 Oktober 2021   20:15 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rossi dan Marini melakukan farewell spesial Italia. Sumber: via Motogp/Transmedia/Trans7

Kemudian, saya melihat bahwa seri ini sangat menarik, karena pembalap Yamaha berhasil juara dunia di Italia, dan saat Valentino Rossi--yang identik dengan Yamaha--mengakhiri seri Italianya di MotoGP. Perpisahannya dengan penggemar di Italia juga terasa spesial, karena Rossi juga bisa finis ke-10, yang membuatnya masih bisa meraih cukup banyak poin di kandang dan di depan penggemarnya.

Artinya, drama seru Emilia Romagna menjadi bagian dari kisah yang menarik bagi Yamaha, karena segala catatan bagus ada di sini. Juara dunia yang diraih Quartararo juga diiringi dengan pencapaian semua pembalap Yamaha yang berhasil meraup poin.

Quartararo yang finis ke-4, meraih 13 poin. Disusul Valentino Rossi yang finis ke-10 dengan enam poin. Andrea Dovizioso yang merupakan rekan setim Rossi, meraih tiga poin setelah finis ke-13. Franco Morbidelli yang sebenarnya mampu mengawali balapan dengan baik harus puas finis ke-14 dengan raihan dua poin.

Hasil ini jelas lebih baik dari Ducati yang sebenarnya terselamatkan oleh tiga pembalap satelitnya, yaitu Bastianini, Zarco, dan Marini. Mereka juga diuntungkan oleh faktor jumlah pembalap yang lebih banyak dari semua pesaingnya, yang rata-rata hanya punya dua atau empat pembalap dalam satu tim konstruktor.

Seandainya, Ducati hanya punya empat pembalap, yaitu dua pembalap Ducati Lenovo dan dua pembalap Pramac Racing, maka mereka hanya memeroleh 11 poin dari hasil finis kelima oleh Johann Zarco.

Artinya, ini membuat perebutan juara dunia belum berhenti. Yamaha sudah mengamankan juara dunia pembalap, namun mereka masih punya harapan merengkuh dua gelar juara dunia lainnya lewat tim konstruktor dan tim balap.

Tim konstruktor adalah tim yang berdasarkan pasokan mesinnya. Mereka adalah Ducati (307 poin), Yamaha (295 poin), Suzuki (207 poin), Honda (198 poin), KTM (190 poin), dan Aprilia (114 poin). Patokan perolehan poin ada di posisi terbaik yang diraih pembalap dengan mesin tersebut. Misalnya, Marc Marquez finis pertama, maka poin terbaik Honda berasal dari Marquez (25 poin).

Kemudian, tim balap adalah tim yang seperti tim Monster Energy Yamaha MotoGP, Ducati Lenovo, Repsol Honda, dan seterusnya. Di sini, patokannya adalah seluruh pembalap dari tim tersebut yang berhasil mencetak poin. Seperti Fabio Quartararo yang finis ke-4 dan Franco Morbidelli yang finis ke-14, maka tim Monster Energy Yamaha mendapatkan 15 poin di seri ini, berbanding nol poin dari Ducati Lenovo.

Itulah kenapa nasib buruk yang menimpa Ducati di seri ini tidak hanya karena gagal mempertahankan asa juara dunia pembalap. Mereka bisa saja juga gagal meraih juara dunia di tim konstruktor ataupun tim balap di akhir musim.

Memang, masih ada dua seri lagi yang segalanya masih bisa terjadi untuk Ducati. Faktor Quartararo yang sudah juara dunia, maka mungkin dia akan sedikit lebih santai, sedangkan duo Ducati tentu berupaya keras menjegal misi 'triple crown' Yamaha musim ini.

Jadi, selamat menantikan drama selanjutnya di Algarve dan Valencia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun