Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Aprilia 2021, Meniru Juga Bisa Membawa Berkah

12 September 2021   08:54 Diperbarui: 23 September 2021   16:40 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekilas, desain aero-fairing motor bermesin V4 (Ducati, Honda, Aprilia) punya kemiripan di musim 2018. Sumber: via julaksendiedesign.wordpress.com

Aprilia baru bisa kedatangan pembalap berkualitas setelah ada drama Vinales vs Yamaha. Sumber: Dokumentasi @maverick12official/via Kompas.com
Aprilia baru bisa kedatangan pembalap berkualitas setelah ada drama Vinales vs Yamaha. Sumber: Dokumentasi @maverick12official/via Kompas.com
Melihat kesulitan itu, mereka mulai berupaya memperbaiki motornya dan mengurangi idealisme dalam upaya berinovasi dan ingin segera tampil beda. Mereka kini dikabarkan sudah mulai mempertimbangkan untuk menggunakan pendekatan Ducati dalam menyinkronkan antara rangka badan motor dengan bentuk konfigurasi motor.

Jika melihat rangka badan--tempat tangki dan mesin--yang panjang, maka idealnya pembagian ruangnya juga tepat. Inilah yang membuat Ducati terlihat kompetitif. Karena, dengan ruang yang panjang pada badan utamanya, akan lebih tepat jika bentuk mesinnya bisa mengisi ruang yang disediakan.

Ragam mesin yang digunakan motor-motor di kelas MotoGP. Sumber: via Blogotive.com
Ragam mesin yang digunakan motor-motor di kelas MotoGP. Sumber: via Blogotive.com

Desain mesin V4 yang awalnya digunakan Aprilia. Sumber: via Blogotive.com
Desain mesin V4 yang awalnya digunakan Aprilia. Sumber: via Blogotive.com

Bentuk mesin V4 90 derajat atau L4 Ducati yang kini juga digunakan Aprilia. Sumber: via Blogotive.com
Bentuk mesin V4 90 derajat atau L4 Ducati yang kini juga digunakan Aprilia. Sumber: via Blogotive.com

Itulah yang membuat mesin V4 Ducati kemudian dikenal juga dengan istilah L4, karena sudutnya sudah bukan lagi 72 derajat, seperti Honda. Berbeda dengan Honda, juga KTM, yang masih bisa kompetitif dengan V4 72 derajat, karena rangka badan mereka tidak panjang.

Hanya saja, itu juga bisa menjadi petaka bagi pembalap yang berpostur tinggi seperti Danilo Petrucci. Saat ia memperkuat KTM Tech 3 terlihat sangat kesulitan dibanding saat di Ducati. Karena, pembalap berpostur tinggi perlu ruang yang lebih panjang, agar saat berakselerasi di lintasan lurus, tubuh bisa menunduk sempurna.

Dengan motor KTM yang pendek rangka badan utamanya, Petrucci tidak dapat menunduk secara maksimal. Sumber: via Motorsport.com
Dengan motor KTM yang pendek rangka badan utamanya, Petrucci tidak dapat menunduk secara maksimal. Sumber: via Motorsport.com

Bandingkan dengan di motor Ducati yang terlihat bahwa Petrucci dapat menunduk maksimal. Sumber: via Indozone.id
Bandingkan dengan di motor Ducati yang terlihat bahwa Petrucci dapat menunduk maksimal. Sumber: via Indozone.id

Itulah kenapa, bentuk konfigurasi mesin dengan rangka motor sangat penting untuk diperhitungkan. Karena selain akan berpengaruh pada keseimbangan motor, juga akan sangat berpengaruh bagi pembalap.

Jika motornya terdapat masalah, pembalap pun akan mendapatkan imbasnya. Bahkan, pembalap yang bisa mengatasi permasalahan atau kekurangan pada motornya sampai sejauh ini hanyalah Marc Marquez--setelah Valentino Rossi di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun