Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kilas Balik: Lima Fakta Menarik dalam Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020

10 Agustus 2021   16:37 Diperbarui: 10 Agustus 2021   17:40 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan teknikal itu kemudian membuat peta kekuatan tim nasional sepak bola putri tidak lagi ada di antara Amerika Serikat, Inggris, Belanda, dan Brasil. Beberapa negara yang di timnas putranya kelas menengah, malah di timnas putrinya dapat berbicara banyak.

Itu terlihat dari semifinalis Olimpiade Tokyo 2020, yaitu AS, Australia, Swedia, dan Kanada. Australia memang salah satu tim papan atas di timnas putri, namun mereka sebenarnya secara kualitas skuadnya tidak setangguh AS, Inggris, dan Belanda.

Namun, berbicara tentang turnamen, faktor-faktor non-teknis juga bisa memengaruhi hasil. Itulah mengapa, justru tim seperti Australia yang dapat lolos ke semifinal, bukan Belanda atau Inggris.

Bagaimana dengan Swedia? Bahkan, di timnas putra, mereka yang punya pemain hebat seperti Zlatan Ibrahimovic juga tidak mampu berbuat banyak. Namun, di timnas putri, mereka adalah salah satu tim kuat yang selalu patut diperhitungkan di tiap turnamen, termasuk Piala Dunia Wanita.

Pada Olimpiade pun, Caroline Seger dkk. masuk hitungan favorit masuk ke final setelah berhasil ke semifinal. Dan itu terbukti, setelah mereka mampu menjadi finalis. Banyaknya pemain di tim yang merupakan pemain di liga dan klub papan atas Eropa merupakan faktor penting.

Kemudian, tim yang bisa disebut kejutan adalah Kanada. Jika dibandingkan AS, sebenarnya skuad Kanada masih kalah mentereng.


Mereka juga jelas kalah pengalaman dalam memenangkan turnamen dibandingkan AS. Namun, pada Olimpiade Tokyo 2020, mereka adalah Cinderella.

Mereka berhasil keluar sebagai peraih medali emas setelah mengalahkan Swedia di final. Ini adalah kejutan besar, sekaligus bukti bahwa penyebaran kualitas sepak bola di timnas putri sudah bisa dibilang merata.

Kita pun tidak bisa menyamakan level timnas yang ada di putra dengan di timnas putri. Misalnya, AS. Di timnas putra, mereka masih "anak kemarin sore" dibandingkan Brasil, Jerman, Prancis, Argentina, hingga Uruguay.

Baca juga: Gold Cup Tidak Seemas Namanya

Bahkan, dibandingkan Timnas Inggris, mereka juga masih belum ada apa-apanya. Itu bisa dikatakan wajar, karena sepak bola di AS juga tidak seheboh sepak bola di Inggris dan negara-negara yang disebut sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun