Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal, Arteta, dan Apa Itu Proses

30 November 2020   21:36 Diperbarui: 1 Desember 2020   00:13 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lacazette justru lebih ideal menjadi ujung tombak Arsenal, karena berani duel dengan bek-bek lawan. Gambar: Reuters

Lacazette justru lebih ideal menjadi ujung tombak Arsenal, karena berani duel dengan bek-bek lawan. Gambar: Reuters
Lacazette justru lebih ideal menjadi ujung tombak Arsenal, karena berani duel dengan bek-bek lawan. Gambar: Reuters
Saat seperti itulah butuh Lacazette. Meski tubuhnya lebih pendek dari Aubameyang, tapi secara kekuatan, dia lebih baik untuk bertarung dan melindungi bola.

Dari situ, saya pikir para pengkritik terkait posisi Aubameyang bisa saja jarang menonton, atau hanya fokus pada skor. Bukan pada bagaimana jalannya pertandingan, termasuk bagaimana keuntungan yang didapatkan Aubameyang saat dia bermain di sayap.

Itu semakin terbukti ketika Aubameyang dicoba untuk bermain di tengah, seperti di laga kontra Wolverhampton (30/11). Apa hasilnya?

Formasi Arsenal vs Wolves (30/11). Gambar: Google/Arsenal
Formasi Arsenal vs Wolves (30/11). Gambar: Google/Arsenal
Tetap nol untuk Aubameyang. Pencetak golnya malah Gabriel. Artinya, posisi pemain sebenarnya bukan masalah besar. Selama di atas lapangan mereka bisa bergerak cair dan itu menguntungkan, maka tidak mungkin manajernya akan protes saat jeda babak atau evaluasi pasca laga.

Pasti manajer akan menginginkan hasil akhir yang positif. Itulah yang membuat saya tidak mengkritisi posisi Aubameyang di dalam formasi.

Karena, poin penting di awal musim ini adalah proses, yaitu prosesnya Arsenal penuh dengan Arteta. Musim kemarin adalah kolaborasi antara Unai Emery--Freddie Ljungberg--dan Arteta.


Hasilnya, seperti yang sudah kita ketahui. Lalu, bagaimana dengan musim ini?

Arsenal harus mempertahankan Arteta. Gambar: Reuters
Arsenal harus mempertahankan Arteta. Gambar: Reuters
Jelas, saya secara pribadi lebih menginginkan Arsenal tetap bersama Arteta. Kita belum tahu satu musimnya Arsenal dengan Arteta. Dia harus seperti Unai Emery bersama Arsenal yang pernah melatih satu musim. Dengan begitu, perbandingannya akan setara.

Kiprah Arteta dibandingkan Emery. Gambar: Twitter/ESPNFC
Kiprah Arteta dibandingkan Emery. Gambar: Twitter/ESPNFC
Selain itu, saya ingin menekankan tentang proses. Di balik proses pasti ada saja hal yang kurang. Tetapi, di sisi lain juga ada yang lebih baik dari sebelumnya. Atau, setidaknya jika dibandingkan klub lain di periode yang sama, Arsenal masih memiliki nilai bersaingnya.

Misalnya, dalam hal bertahan. Arsenal kini jauh lebih baik. Mereka memang sudah terbantai 3 gol lewat kekalahan memalukan dari Aston Villa. Tetapi, itu masih lebih baik dari Liverpool (kalah 7-2).

Arsenal baru kebobolan 12 gol, lebih baik dari Liverpool (17 gol). Gambar diolah dari: Google/Premier league
Arsenal baru kebobolan 12 gol, lebih baik dari Liverpool (17 gol). Gambar diolah dari: Google/Premier league
Melawan Leeds United pun, Arsenal masih mampu selamat dari kebobolan, ketika Liverpool juga kebobolan 3 gol dari lawan yang sama. Artinya, Arsenal memiliki fokus yang mungkin para penonton tidak melihat itu sebagai nilai positif saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun