Permasalahannya di situ. Apakah taktik Barcelona sudah tepat?
Ini tidak hanya untuk Griezmann, tapi juga untuk semua pemain Barcelona. Kontribusi Griezmann di dua klub sebelumnya takpernah lepas dari pemain lain.
Ketika Griezmann masih belum menonjol, maka pemain lain harus lebih banyak bermain dan membiarkan Griezmann muncul sebagai pengejut.
Begitu pula saat Griezmann sudah menonjol. Maka, para rekannya akan bermain sebagai kesatuan yang sangat mengerti apa kelebihan Griezmann.
Fakta paling sederhana adalah Atletico selalu mampu memaksimalkan pemain depan untuk menjadi pencetak gol ulung. Entah, tipe penyerang utama seperti Aguero, Falcao, dan Costa. Atau, tipe penyerang bayangan seperti Griezmann, Angel Correa, dan kini ada Joao Felix.
Artinya, ketika ingin memaksimalkan Griezmann, Barcelona juga harus tahu caranya. Bukan hanya mengandalkan kemampuan si pemain, tapi juga membuat sesuatu di sekitar pemain.
Kenyamanan. Itu adalah kunci laten yang ada di dua klub lama Griezmann.
Artinya, Barcelona harus belajar dari dua klub lama Griezmann. Mereka yang setengah setrip dan dua setrip di bawah Barcelona saja bisa membuat Griezmann mengeluarkan kemampuannya, maka Barcelona seharusnya juga bisa.
Barcelona harus membuat situasi di sekitar Griezmann--juga semua pemain--nyaman. Jika hal itu terjadi, maka Griezmann pasti akan termotivasi untuk kembali seperti dia yang sebelumnya.
Ketika Griezmann sudah kembali, maka kontribusinya pasti sangat besar bagi Barcelona. Hanya, Barcelona harus membuat Griezmann melakukannya secara bertahap.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!