Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Telenovela Emilia Romagna Berakhir Manis untuk Maverick Vinales

20 September 2020   22:44 Diperbarui: 20 September 2020   23:35 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantab Jiwa! Gambar: Motogp.com

MotoGP 2020 atau yang juga bisa diplesetin sebagai MotoGP Eropa ini tak pernah habis menghasilkan kisah menarik nan dramatis di setiap serinya. Terkini, balapan seri ketujuh yang berlangsung di Emilia Romagna (20/9) kembali menghadirkan drama.

Drama dimulai dengan crash Aleix Espargaro yang nyaris menjatuhkan Franco Morbidelli. Namun beruntung, pemenang seri San Marino (13/9) itu tak terjatuh. Sedangkan Aleix Espargaro yang melakukan kesalahan kontrol pada motornya, gagal melanjutkan balapan.

Rossi akhirnya memutuskan tak melanjutkan balapan. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Rossi akhirnya memutuskan tak melanjutkan balapan. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Namun dengan cepat drama kembali tersaji ketika pembalap kawakan, Valentino Rossi juga crash. Sedikit beruntung, ia berhasil kembali walau terlihat kesulitan untuk segera mengejar barisan paling akhir.

Belum usai dengan peratapan kesialan Rossi, kita langsung diberikan pemandangan yang tak kalah mengejutkan, karena Brad Binder juga crash. Padahal, si pembalap sempat mempertontonkan manuver yang fantastis dalam mengejar grup terdepan yang sempat dihuni Maverick Vinales, Francesco Bagnaia, Jack Miller, dan Fabio Quartararo.

Sungguh sayang, agresivitasnya harus berakhir. Meskipun sempat kembali balapan, ia akhirnya kembali jatuh dan gagal melanjutkan balapan.

Fokus kemudian teralih pada Jack Miller yang semakin lama semakin melorot. Hingga akhirnya ia gagal menuntaskan balapan, karena seperti ada masalah pada motornya. Ia pun masuk ke pit dan tak kembali ke lintasan.

Kini balapan menyisakan duel menjaga ritme balap antara Francesco Bagnaia, Maverick Vinales, Pol Espargaro, dan Fabio Quartararo. Di mana Andrea Dovizioso?

Dovi harus puas finis ke-8. Namun hasil ini cukup untuk tetap berada di puncak klasemen. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Dovi harus puas finis ke-8. Namun hasil ini cukup untuk tetap berada di puncak klasemen. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Pembalap Ducati itu masih berkutat di 10 besar. Ia bahkan kesulitan untuk mendekati andalan pamungkas Repsol Honda, Alex Marquez. Benar, balapan ini Repsol Honda hanya diikuti Alex karena Stefan Bradl memilih mundur.

Pembalap pengganti sementara Marc Marquez itu dikabarkan mengalami cedera. Jika membaca istilah cederanya*, kita bisa mengingat permasalahan yang pernah dialami mantan pembalap Honda, Dani Pedrosa.

Pedrosa yang kini menjadi pembalap tes KTM itu dulu pernah mengeluh tentang permasalahan di lengannya yang membuat ia sering kesulitan membalap. Hal ini pula yang menjadi pertimbangan Bradl untuk mundur dari seri kedua San Marino.

Namun balapan kali ini bisa dikatakan momentum yang cukup baik bagi Honda, karena dua pembalap yang tersisa, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami sukses finis 7-6. Untuk nama terakhir, raihan ini semakin mengukuhkan dirinya sebagai tulang punggung Honda ketika Marc Marquez masih absen.

Alex Marquez finis ke-7 dan Nakagami (kanan) finis ke-6. Gambar: diolah dari Twitter/AlexMarquez73 dan Takanakagami30
Alex Marquez finis ke-7 dan Nakagami (kanan) finis ke-6. Gambar: diolah dari Twitter/AlexMarquez73 dan Takanakagami30
Balapan pun seolah tak mau berhenti menghadirkan drama. Iker Lecuona yang sebenarnya sedang di posisi yang bagus, antara 5 dan 6, justru mengalami crash. Namun, bukan ini yang membuat penonton memegang kepala, melainkan ketika motor bercorak merah putih khas Ducati, terkapar di gravel. Itu Francesco Bagnaia!

Pembalap yang akrab disapa Pecco ini justru crash saat balapan tinggal menyisakan beberapa lap terakhir. Ia pun sebenarnya masih berada di posisi yang cukup bagus, meski mulai terkejar kembali oleh Vinales.

Namun malang susah dihadang, Pecco harus mengubur mimpinya menjadi juara untuk pertama kalinya dengan motor Italia dan di balapan kandang. Ini menjadi cerita yang sama di beberapa waktu lalu yang mana ia harus menepikan motornya karena kesalahan teknis.

Pecco harus kembali kecewa. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Pecco harus kembali kecewa. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Padahal saat itu ia juga sedang memiliki peluang yang bagus di depan. Namun, kali ini rasanya lebih menyesakkan, karena ia sedang memimpin balapan dan sedang berjarak masih sekitar 1 detik dari pembalap kedua.

Kalaupun terkejar oleh Vinales di putaran terakhir, sepertinya ia bisa mengatasinya di trek lurus jika berhasil berada di posisi yang tepat untuk bermanuver. Seandainya saja begitu.

Namun, memang sepertinya ini menjadi harinya Vinales. Ia memiliki rangkaian langkah untuk dapat membuat berkah podium tertinggi ini bisa menjadi realistis.

Satu langkah pertama dirinya untuk menjadi pemenang seri ini adalah ia mampu memulai start dengan baik. Jika biasanya ia meraih pole position dan sering kedodoran di awal balapan, kali ini ia masih mampu berada di posisi terdepan. Tepatnya di posisi kedua.

Langkah kedua adalah ia berhasil menempati posisi pertama dalam beberapa saat sebelum akhirnya disalip oleh Francesco Bagnaia yang memang memiliki kecepatan yang luar biasa. Namun, di saat seperti ini Vinales tidak gegabah. Ia memilih menjaga kecepatannya sesuai batas yang ada.

Hasilnya, ia bisa melakukan langkah ketiga, yaitu menunggu apa yang bisa ia lakukan di putaran-putaran akhir. Terbukti, ia yang awalnya berjarak sekitar 1,6 detik mulai kembali dekat di kisaran 1,4 detik.

Duel seru di belakang Vinales; Pol, Quartararo, Mir. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Duel seru di belakang Vinales; Pol, Quartararo, Mir. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Satu-satunya kendala Vinales hanya di sektor cepat. Di sektor itu ia masih belum bisa mendekati Pecco. Namun ketika di sektor lambat, ia bisa melakukan late braking yang tepat untuk masuk dan keluar dari tikungan.

Strategi ini sebenarnya juga dilakukan Fabio Quartararo ketika akhirnya berhasil kembali mendekati posisi podium terakhir yang ditempati Pol Espargaro. Ia yang awalnya sulit mendekati Pol, justru menjelang akhir mulai berhasil membuka asa untuk menjejakkan kaki di podium.

Hanya, yang membedakan hasil akhirnya adalah keberuntungan. Vinales memiliki keberuntungan sedangkan Quartararo tidak. Ia malah mendapatkan penalti 3 detik setelah melampaui batas kecepatan dan tidak menjalankan Long Lap Penalty (hukuman putaran lambat).

Pengisi podium seri Emilia Romagna (20/9). Gambar: Twitter/Motogp
Pengisi podium seri Emilia Romagna (20/9). Gambar: Twitter/Motogp
Akhirnya, pengisi podium adalah Vinales, Joan Mir, dan Pol Espargaro.

Keberhasilan Vinales menjadi juara kali ini adalah yang pertama di musim 2020 setelah tiga kali memulai balapan dengan capaian pole position. Pencapaian ini menjadi suatu barang langka bagi Yamaha Factory, karena mereka terakhir menang di Sepang 2019 juga melalui Maverick Vinales.

Dikarenakan terlalu banyak drama dengan 7 pembalap DNF, balapan kali ini lebih tepat disebut telenovela. Khususnya bagi Maverick Vinales. Ia kali ini berperan sebagai tokoh utama dan berhasil mencapai happy ending.

Felicidades, Top Gun! Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Felicidades, Top Gun! Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
~

Malang, 20-9-2020
Deddy Husein S.

Terkait: Motogp.com, Detik.com, Kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun