Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Telenovela Emilia Romagna Berakhir Manis untuk Maverick Vinales

20 September 2020   22:44 Diperbarui: 20 September 2020   23:35 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Felicidades, Top Gun! Gambar: Motogp/Trans7/Useetv

Alex Marquez finis ke-7 dan Nakagami (kanan) finis ke-6. Gambar: diolah dari Twitter/AlexMarquez73 dan Takanakagami30
Alex Marquez finis ke-7 dan Nakagami (kanan) finis ke-6. Gambar: diolah dari Twitter/AlexMarquez73 dan Takanakagami30
Balapan pun seolah tak mau berhenti menghadirkan drama. Iker Lecuona yang sebenarnya sedang di posisi yang bagus, antara 5 dan 6, justru mengalami crash. Namun, bukan ini yang membuat penonton memegang kepala, melainkan ketika motor bercorak merah putih khas Ducati, terkapar di gravel. Itu Francesco Bagnaia!

Pembalap yang akrab disapa Pecco ini justru crash saat balapan tinggal menyisakan beberapa lap terakhir. Ia pun sebenarnya masih berada di posisi yang cukup bagus, meski mulai terkejar kembali oleh Vinales.

Namun malang susah dihadang, Pecco harus mengubur mimpinya menjadi juara untuk pertama kalinya dengan motor Italia dan di balapan kandang. Ini menjadi cerita yang sama di beberapa waktu lalu yang mana ia harus menepikan motornya karena kesalahan teknis.

Pecco harus kembali kecewa. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Pecco harus kembali kecewa. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Padahal saat itu ia juga sedang memiliki peluang yang bagus di depan. Namun, kali ini rasanya lebih menyesakkan, karena ia sedang memimpin balapan dan sedang berjarak masih sekitar 1 detik dari pembalap kedua.

Kalaupun terkejar oleh Vinales di putaran terakhir, sepertinya ia bisa mengatasinya di trek lurus jika berhasil berada di posisi yang tepat untuk bermanuver. Seandainya saja begitu.

Namun, memang sepertinya ini menjadi harinya Vinales. Ia memiliki rangkaian langkah untuk dapat membuat berkah podium tertinggi ini bisa menjadi realistis.

Satu langkah pertama dirinya untuk menjadi pemenang seri ini adalah ia mampu memulai start dengan baik. Jika biasanya ia meraih pole position dan sering kedodoran di awal balapan, kali ini ia masih mampu berada di posisi terdepan. Tepatnya di posisi kedua.

Langkah kedua adalah ia berhasil menempati posisi pertama dalam beberapa saat sebelum akhirnya disalip oleh Francesco Bagnaia yang memang memiliki kecepatan yang luar biasa. Namun, di saat seperti ini Vinales tidak gegabah. Ia memilih menjaga kecepatannya sesuai batas yang ada.

Hasilnya, ia bisa melakukan langkah ketiga, yaitu menunggu apa yang bisa ia lakukan di putaran-putaran akhir. Terbukti, ia yang awalnya berjarak sekitar 1,6 detik mulai kembali dekat di kisaran 1,4 detik.

Duel seru di belakang Vinales; Pol, Quartararo, Mir. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Duel seru di belakang Vinales; Pol, Quartararo, Mir. Gambar: Motogp/Trans7/Useetv
Satu-satunya kendala Vinales hanya di sektor cepat. Di sektor itu ia masih belum bisa mendekati Pecco. Namun ketika di sektor lambat, ia bisa melakukan late braking yang tepat untuk masuk dan keluar dari tikungan.

Strategi ini sebenarnya juga dilakukan Fabio Quartararo ketika akhirnya berhasil kembali mendekati posisi podium terakhir yang ditempati Pol Espargaro. Ia yang awalnya sulit mendekati Pol, justru menjelang akhir mulai berhasil membuka asa untuk menjejakkan kaki di podium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun