Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Leeds United Disebut Box Office Premier League, Setuju?

20 September 2020   20:49 Diperbarui: 22 September 2020   15:10 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spurs sekarang diperkuat oleh Bale lagi. (twitter.com/SpursOfficial)

Kedua, pertandingan melawan Fulham seperti pertandingan di Championship. Mereka sama-sama baru menyicipi tepian kopi hitam yang ampasnya belum larut ke dasar. Akibatnya, mereka menciptakan gengsi tersendiri.

Tim satunya berangkat ke Premier League sebagai tim juara, yang satunya lagi sebagai pengisi kuota promosi. Hasilnya, tim juara yang berhasil menang.

Namun, jika berkaca pada permainan dan skor yang tercipta, tidak ada jarak yang berarti. Hanya poin yang diperoleh yang membuat Leeds terasa istimewa dibandingkan Fulham. Selebihnya, biasa saja.

Toh, 2 gol Fulham tercipta setelah Leeds unggul dengan 4 gol. Artinya, Fulham bisa saja membuat epic comeback jika momentum itu ada dan berhasil dimanfaatkan oleh Mitrovic dkk.

Hasil laga. Gambar: Watch.thewest.com.au
Hasil laga. Gambar: Watch.thewest.com.au
Ketiga, ini masih dua laga di awal musim. Perjalanan masih sangat panjang dan kita juga perlu mengingat apa yang terjadi pada klub promosi musim lalu. Salah satunya seperti Norwich City.

Mereka adalah tim yang mampu mengalahkan juara bertahan saat itu, Manchester City, namun apa hasilnya di akhir musim? Degradasi. Padahal, tim promosi berstatus jawara, tetapi malah terdegradasi.


Inilah yang kemudian patut dicermati oleh para perindu aksi penerus generasi Alan Smith, Mark Viduka, Rio Ferdinand, dll. Saya pun mengaku senang melihat Leeds kembali hadir di pentas tertinggi setelah sebelumnya hanya berkutat di 'dunia lain'.

Tetapi di sisi lain, saya berpikir bahwa ini belum cukup untuk disanjung. Memang, mereka langsung mampu menghasilkan teror berupa 7 gol ke gawang lawan, tetapi gawang mereka juga jebol sebanyak 7 kali. Sama saja bukan?

Jika 'best game' adalah 'box office'. Gambar: mywatchlinks.com via Ghumi.id
Jika 'best game' adalah 'box office'. Gambar: mywatchlinks.com via Ghumi.id
Hal inilah yang kemudian membuat saya belum bisa menyematkan kata 'best game' untuk menggambarkan permainan Leeds saat ini. Tetapi, saya masih bisa menyematkan kata 'good game' untuk perjalanan awal mereka. Apa alasannya?

Pertama, mereka belum menghadapi klub-klub yang memiliki gaya main tersendiri. Contohnya seperti Manchester City. Memang, Man. City bisa saja akan sedikit gagap di menit-menit awal, seperti Liverpool yang sempat gagap menghadapi permainan Leeds.

Namun, satu hal yang perlu digarisbawahi adalah gaya main Leeds cenderung seperti sepak bola klasik Inggris, kick and rush. Hal ini bisa dilihat di laga kontra Fulham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun