Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Seperti Drakor, Arteta Antarkan Arsenal Juarai Piala FA 2020

2 Agustus 2020   05:03 Diperbarui: 2 Agustus 2020   12:29 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsenal juara Piala FA 2019/20 di Wembley Stadium (2/8). Gambar: Twitter/EmiratesFACup

Keluarnya Azpilicueta membuat Chelsea perlu segera kembali menyerang khususnya ketika babak kedua dimulai. Namun, kesialan kembali menimpa Chelsea karena Pulisic harus mengalami nasib yang persis dengan Azpilicueta.

Cedera hamstring menimpa pemain asal Amerika Serikat itu karena diduga dia terlalu cepat untuk berakselerasi ketika otot-ototnya belum kembali siap pasca jeda babak pertama. Musibah ini jelas mengubah peruntungan bagi kedua tim, dan Arsenal menjadi semakin percaya diri.

Skuad asuhan Mikel Arteta memang tidak sepenuhnya dominan, namun mereka cukup mampu memanfaatkan momen-momen tertentu untuk menjadi keuntungan. Satu hal yang paling penting untuk menjadi sorotan dari permainan Arsenal adalah kengototan saat membangun serangan.

Mereka benar-benar seperti badai yang cepat meruntuhkan pertahanan Chelsea yang sedang galau karena kehilangan figur leader. Praktis, pemain yang paling berusaha mengambil tanggung jawab di lini belakang adalah Andreas Christensen.

Pemain yang masuk menggantikan Azpilicueta itu terus berupaya menghalau serangan sporadis Arsenal. Salah satunya adalah ketika serangan cepat The Gunners diprakarsai oleh Hector Bellerin.

Pemain asal Spanyol itu berhasil menerobos pertahanan Chelsea dan membuat Christensen harus menyapu laju Bellerin. Bola sebenarnya berhasil disentuh oleh kakinya, namun bola itu masih dijangkau oleh pemain Arsenal dan sampai pula ke kaki Aubameyang.

Lewat sedikit tekukan, Auba berhasil mencetak gol keduanya sekaligus membawa Arsenal berbalik unggul. Sungguh mengecewakan bagi penggemar Chelsea jika melihat timnya terpedaya oleh strategi permainan pragmatis Arsenal.

Namun, begitulah sepak bola, mereka juga memiliki dramanya di atas lapangan. Termasuk dengan adanya kartu merah yang keluar dari saku wasit Anthony Taylor.

Kartu merah itu menjadi penyebab keempat bagi kenahasan Chelsea selain cederanya Azpilicueta, Pulisic, dan taktik Arsenal. Ketika kartu kuning kedua diterima Mateo Kovacic, praktis Chelsea harus mengambil banyak risiko, dan itu memang dilakukan Frank Lampard.

Manajer asal Inggris itu memasukkan banyak pemain bertipikal menyerang dengan adanya Pedro, Hudson-Odoi, Ross Barkley, dan Tammy Abraham. Namun, sayangnya Pedro juga harus mengalami cedera. Drama ketiga!

Pedro masuk menggantikan Pulisic yang cedera. Sayangnya Pedro juga harus mengalami cedera. Gambar: Twitter/ChelseaFC
Pedro masuk menggantikan Pulisic yang cedera. Sayangnya Pedro juga harus mengalami cedera. Gambar: Twitter/ChelseaFC
Pemain asal Spanyol itu sebenarnya mampu membuat Chelsea menaruh harapan. Ditambah dengan posisi bermainnya yang cederung fleksibel, maka pemain Arsenal akan sulit menaruh fokus pada pergerakan Pedro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun