Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik Online Bukan Hal Baru, Mengapa?

16 Mei 2020   19:55 Diperbarui: 16 Mei 2020   19:57 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi video call orang tua. Gambar: Shutterstock via Detik.com

Sudah sejak beberapa tahun lalu, orang tua juga merantau. Malah mereka berada di pulau seberang. Sesekali pulang untuk keperluan yang amat mendesak. Awal-awal sih masih bisa bertemu di hari raya.

Bahkan, secara khusus waktu itu masih mengutamakan momen Lebaran untuk sama-sama mudik. Namun, aktivitas ini semakin sulit dilakukan. Faktor biaya transportasi yang tidak murah menjadi penghalang paling besar, apalagi bagi saya--jika harus ke tempat rantau orang tua.

Itulah mengapa ketika momen mudik tiba, saya tidak sesemangat orang lain. Ya, untuk apa? Di kampung juga malah kesepian. Memang faktor sapa kanan-kiri menjadi warna pembeda, tapi tetap saja nyaris tak ada bedanya jika sudah masuk ke dalam rumah.

Paling mencolok hanya soal rutinitas masak. Jika di rumah, saya bisa meminimalisir konsumsi makanan yang sudah jadi. Namun, dengan aktivitas itu malah tak begitu membantu penghematan. Justru cukup boros.

Inilah yang membuat saya menjalani Lebaran seperti hari-hari biasa. Bedanya, saya ketika momen Lebaran tiba akan memanfaatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan beberapa tetangga terdekat dan menyempatkan diri ke Alun-Alun ataupun Pendopo Kabupaten.

Baca juga: Halal Bihalal di Pendopo Tulungagung

Setelahnya baru saya berkomunikasi dengan orang tua di seberang. Beruntung komunikasi kami bisa terbantu dengan keberadaan aplikasi chatting dan calling.

Bahkan, kini kita sudah familiar dengan fitur video call. Maka, begitulah silaturahmi kami ketika Lebaran, termasuk yang kini bisa disebut mudik online.

Menurut saya, mudik online berkaitan erat dengan hubungan antara anak dan orang tua. Rumah hanya wadah pertemuannya. Sehingga ketika Lebaran semakin dekat dan situasi masih seperti ini, maka mudik online sudah pasti menjadi prioritas.

Secara pribadi, saya tentu sudah tidak canggung lagi dengan suasana bertegur sapa dan saling meminta maaf melalui video call. Karena kami juga sudah tidak terlalu gaptek dengan media bersilaturahmi dewasa ini.

Hanya yang pasti, kami harus memperhatikan tiga hal untuk membuat proses bersilaturahmi ini lancar dan bermakna.

Pertama, kami harus mempersiapkan waktunya. Artinya, kami harus membuat kesepakatan terkait jam untuk berkomunikasi. Faktor perbedaan tempat dan waktu--beda satu jam, membuat kami jelas tidak mudah untuk mengetahui aktivitas yang masih berlangsung di dua tempat ini.

Kedua, kami harus mempersiapkan tujuan dari silaturahmi ini. Artinya, kami tetap menganggap momen berinteraksi secara online ini setara dengan momen sungkem secara langsung. Suasana harus tetap menggugah kesakralan meski dikemas dengan cara yang lebih santai.

Ketiga, kami harus mempersiapkan konektivitas dengan internet. Kami harus memiliki jaringan yang kuat untuk mendukung kelancaran berkomunikasi. Jangan sampai terjadi reload yang bisa saja membuat mood berbincang-bincang menjadi berubah.

Beruntung untuk poin ketiga ini, orang tua saya sudah sejak beberapa waktu lalu memperoleh bantuan berupa koneksi WiFi. Ini membuat mereka tidak lagi begitu risau terkait sinyal internet.

Jadi, begitulah kira-kira pengalaman saya dalam 2-4 tahun terakhir yang sebenarnya bisa dikatakan tidak pernah mudik. Karena saya hanya pulang saja tanpa bisa bertemu dengan orang tua di momen yang sakral tersebut.

Jika saya saja sudah santuy dengan situasi sekarang, maka saya pikir kalian juga akan bisa melakukannya. Tinggal, satu tips terakhir agar kalian tidak menghadirkan situasi awkward saat video call dengan orang tua, yaitu mulailah membangun komunikasi secara intensif sejak sekarang.

Mau langsung video call atau masih berupa chat tidak masalah. Baru setelah itu sesekali dilampiaskan rindunya dengan telepon dan video call. Oiya, selain itu pastikan bahwa medianya sama-sama menunjang, ya?

Kalau saya sih sudah melakukan komunikasi secara intensif dan selalu menyesuaikan medianya. Sesekali di antara kami pernah mengalami kendala terkait gadget. Di saat seperti ini kami harus saling memberitahu, agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Bagaimana, sudah siap bermudik online?

Malang, 16 Mei 2020

Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun