Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan featured

Abadikah Rekor "The Invincibles" Arsenal?

4 Januari 2019   19:35 Diperbarui: 1 Maret 2020   13:25 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga City vs Liverpool. (bola.kompas.com)

Pertandingan ini akhirnya dimenangkan skuad asuhan Josep 'Pep' Guardiola dengan skor cukup ketat 2-1, sekaligus membuat jarak antara posisi puncak dengan tim kedua dan tim ketiga tidak terlalu jauh (Man. City 4 poin dan Tottenham 6 poin). 

Hasil ini juga tak hanya menjadi perayaan bagi publik City, namun juga publik Arsenal yang kembali berhasil bernafas lega karena di musim ini tak akan ada klub yang mampu mengarungi musim kompetisi liga tanpa kekalahan.

Terbukti, bahwa kompetisi seperti Liga Inggris semakin sulit untuk ditebak hasil laganya sekaligus menebak tim yang akan keluar sebagai jawaranya. Karena, setiap musim, gelar juara selalu berhasil berputar di antara MU, Chelsea, City, dan pernah singgah ke Leicester City. Walau jika dilihat rekam jejak ke 5 musim terakhir, tiga tim berwarna biru jauh lebih gahar dalam upaya merengkuh trofi Liga Inggris.

Alhasil, banyak yang mulai beranggapan bahwa juara Liga Inggris sudah sepatutnya beralih ke warna merah yang disematkan pada Liverpool, MU, dan Arsenal. Khususnya Liverpool, tim ini dinilai memang sedang menanjak lajunya pasca nyaris juara di musim 2013-2014---saat masih diperkuat oleh gelandang legendaris Inggris, Steven Gerrard. Maka, bukan lagi mustahil jika kini mereka mulai berada di barisan depan untuk merengkuh trofi juara liga.

Pertimbangannya sudah sangat jelas, yaitu kematangan permainan Liverpool bersama Klopp. Termasuk tetap moncernya performa trio Firmino, Mane, dan Salah, pasca diragukan akan kembali garang setelah melakoni turnamen Piala Dunia yang kurang positif bagi ketiga pemain ini. 

Namun, nyatanya, ketiganya tetap menunjukkan performa luar biasa dan semakin siap untuk terus membombardir pertahanan lawan. Siapa yang lengah, maka akan kena getah dari tusukan-tusukan tajam dari trio penyerang ini maupun dukungan lini kedua dan ketiga yang tak kalah bagus dalam membangun pola penyerangan yang cepat dan tajam.

Lalu, bagaimana kiprah Liverpool pasca kekalahan perdana di musim ini?

Semua tim di setiap kompetisi nyaris dipastikan akan mengalami kekalahan, entah kapan. Sesuatu hal yang pastinya tidak bisa dihindari bagi klub yang sedang bagus-bagusnya seperti Liverpool. 

Namun, jika ditinjau kembali ke 19 laga paruh awal musim, mereka seharusnya tetap bisa berada di depan barisan pemburu gelar. Karena, beban besar sejatinya ada di dua klub di belakang mereka (City dan Spurs) yang sudah mulai merasa kembali dekat dengan Liverpool.

Dua klub ini harus tetap berada dalam performa maksimal, demi tetap menjaga peluang untuk menghalangi langkah punggawa Merseyside Merah, agar tidak kian dekat dengan trofi juara. 

Sebaliknya, tim-tim di belakang kedua tim ini juga akan berupaya keras untuk mencari kursi Liga Champions, seperti Chelsea, Arsenal, dan MU yang sedang dinilai mengalami kebangkitan pasca dipecatnya Mourinho---diganti dengan Ole Gunnar Solskjaer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun