"Masa lalu terjaga sebagai sejarah, dan saat ini mencari sejarah baru."
Tumbangnya sang pemuncak klasemen sementara Liga Inggris, Liverpool dari Manchester City (4/1) dengan skor 2-1, menjadi kisah manis bagi rival lainnya. Yaitu, Arsenal.
Arsenal bersama mantan manajernya, Arsene Wenger pernah mengukir rekor unbeaten dalam kompetisi Premier League selama semusim. Tepatnya pada musim 2003/2004. Thierry Henry dkk akhirnya mendapatkan gelar sebagai The Invincibles karena kesuksesan tersebut.Â
Menariknya, kubu Arsenal kemungkinan besar sedang cemas ketika mereka gagal menaklukkan Liverpool, alih-alih tergebuk dengan skor mencolok 5-1 di Anfield. Maka, Gooners (fans/supporter Arsenal) pasti berharap agar Liverpool dapat dijegal oleh tim-tim lainnya, khususnya tim besar.
Sebelum pertandingan ini dimulai (City vs Liverpool), secara statistik di 20 laga yang sudah dilakoni oleh kedua tim, Liverpool tentu dijagokan untuk mendapatkan kemenangan atau setidaknya membawa pulang poin dari Etihad Stadium.Â
Hal ini tak lepas dari fakta belum terkalahkannya skuad asuhan Jurgen Klopp ini. Bahkan, mereka baru saja mengalahkan salah satu kompetitor di papan atas, Arsenal dengan skor meyakinkan. Sehingga, prediksi positif cukup dekat dengan kubu tim tamu.
"Publik Arsenal berhasil bernafas lega: karena di musim ini tak akan ada klub yang mampu mengarungi musim kompetisi liga tanpa kekalahan."
Sedangkan bagi The Citizens, rangkaian laga yang masih naik-turun, cukup dicemaskan. Walau, secara fakta, bahwa City bersama Pep Guardiola masih tetaplah tim tangguh. Apalagi mereka adalah juara bertahan. Sehingga, publik tuan rumah masih bisa memiliki keyakinan untuk dapat menyulitkan tren positif sang pemuncak klasemen.
Misi utama The Citizens tentunya adalah memangkas jarak dengan Liverpool. Karena, jika mereka gagal menghentikan Liverpool, bisa dipastikan Liverpool akan melenggang lebih jauh untuk memburu trofi juara. Hal ini pasti tidak bisa dibiarkan bagi tim sebesar City.
Awalnya pertandingan ini memang terasa akan menjadi milik Liverpool ketika mereka mampu menyusun serangan cepat dan berbahaya khas mereka selama ini---yang terbukti ampuh untuk memporak-porandakan pertahanan Arsenal di pertandingan sebelumnya.Â
Bahkan, Liverpool berupaya mengklaim peluang yang memang sudah berhasil mengantarkan bola berada di 1/3 melewati garis dalam gawang Ederson yang di pertandingan ini terlihat pontang-panting ke sana-ke mari untuk menghalau segala peluang emas Mo Salah dkk.