Mohon tunggu...
Deby Puspita
Deby Puspita Mohon Tunggu... Lainnya - 2330019011

Deby Puspita S 2330019011

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa, Binge Eating Disorder, Apa Saja Ya Perbedaannya?

4 Desember 2020   01:34 Diperbarui: 4 Desember 2020   01:37 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

         Hallo teman-teman, kalian pernah denger ngga sih istilah-istilah yang terdapat pada judul? Kalau belum, yuk kita sama-sama memahami dengan membaca penjelasan dibawah ini!

         Gangguan makan merupakan penyakit di mana orang tersebut mengalami gangguan dalam perilaku makan yang terkait dengan pikiran dan emosinya, dan biasanya ditandai dengan adanya obsesi pada makanan, berat badan maupun bentuk tubuh. Gangguan makan ini paling sering dialami oleh wanita muda dengan usia sekitar 12 - 35th.

         Hmm.. kira-kira apa ya penyebab dari gangguan makan ini?
Menurut para ahli, Gangguan makan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, beberapa faktor tersebut antara lain faktor genetika, faktor biologi otak, faktor ciri kepribadian, dan faktor cita-cita budaya.

         Ada tiga jenis utama gangguan makan, yaitu Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa, dan Binge Eating Disorder. Apa ya kira-kira bedanya? Penasaran? Mari kita ulas satu persatu.

1. Anorexia Nervosa

          Merupakan gangguan psikologis berupa obsesi untuk menurunkan berat badan atau umumnya mereka selalu menganggap diri mereka kelebihan berat badan, meskipun aslinya sangat kurus. Mereka cenderung terus-menerus memonitor berat badan mereka, menghindari makan jenis makanan tertentu, dan sangat membatasi asupan kalorinya.

Gejala umum pada penderita Anorexia Nervosa antara lain :

  • Membatasi jumlah asupan makanan
  • Ketakutan berlebih pada kenaikan berat badan dan menjadi gemuk
  • Tidak percaya diri dengan bentuk tubuh
  • Menolak bahwa ia memiliki berat badan dibawah norma 

         Anoreksia dapat dikategorikan menjadi 2 tipe, yaitu tipe restriksi dan tipe binge eating dan purging. Dalam kedua kasus tersebut, setelah individu mengkonsumsi makanan, mereka akan memaksa diri untuk muntah, minum obat pencahar atau diuretik, dan melakukan olahraga secara berlebihan untuk menurunkan berat badan.

Lalu, apa resiko yang dapat terjadi jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama?

         Nah jika terus dibiarkan, akan menyebabkan beberapa gangguan pada tubuh antara lain penipisan tulang, rambut dan kuku rapuh, gangguan siklus menstruasi, kekurangan zat gizi serta dalam kasus yang parah anoreksia dapat menyebabkan gagal jantung, otak, atau multi-organ hingga kematian loh..

2. Bulimia Nervosa

         Seperti anoreksia, bulimia cenderung terjadi pada masa remaja dan awal masa dewasa. Bulimia Nervosa memiliji perilaku makan dengan jumlah porsi yang cukup besar pada waktu tertentu, lalu kemudian mengeluarkan makanan tersebut secara paksa dengan kemauan sendiri.

Gejala umum yang biasa ditemui yaitu :

  • Berat badan normal
  • Mengalami episode binge secara berulang dan tidak dapat mengontrolnya
  • Mengalami perasaan ingin memuntahkan makanan berulangkali
  • Tidak percaya diri akan berat badan yang dimiliki
  • Rasa takut berlebihan akan kenaikan berat badan

         Untuk mengeluarkan makanan yang telah dikonsumsi, biasanya dilakukan dengan cara :

  • Memuntahkan
  • Menggunakan obat pencahar atau diuretik, dan
  • Melakukan olahraga secara berlebih.

         Resiko yang dapat terjadi antara lain gangguan organ pada pencernaan, seperti pada mulut, lambung, usus, serta mengalami dehidrasi parah.

3. Binge Eating Disorder

         Merupakan gangguan makan dengan mengkonsumsi makanan secara berlebih dan dalam jumlah besar, namun tanpa ada rasa ingin mengeluarkan makanan tersebut dari tubuh.

Lalu apa saja gejala umumnya?

Gejala umum yang sering ditemui antara lain :

  • Makan makanan dengan jumlah banyak dan cepat
  • Makan secara sembunyi-sembunyi hingga kenyang
  • Tidak dapat mengontrol episode binge
  • Merasa tertekan, seperti malu, jijik, atau bersalah, setelah melakukan perilaku binge
  • Tidak melakukan pembatasan makanan

Apa resiko yang akan terjadi jika hal ini dibiarkan dalam waktu lama?

         Resiko yang mungkin akan terjadi yaitu terkenanya obesitas dan beberapa penyakit kronis lainnya seperti jantung, stroke, dan DM tipe 2.

         Namun tenang saja teman-teman, gangguan makan ini dapat dicegah jika individu tersebut datang dan berkonsultasi kepada ahlinya supaya menerima perawatan medis yang tepat, sehingga mereka yang mengalami gangguan makan tersebut dapat melanjutkan kebiasaan makan yang benar dan kembali ke kesehatan emosional dan psikologis yang lebih baik.

        Nah, bagaimana? Apakah kalian sudah menemukan perbedaan ketiganya? Semoga, apa yang saya tulis dapat sedikit menambah wawasan untuk kalian yaa terkail jenis-jenis gangguan makan.

Sekian, Terimakasih ((:

Stay healthy everyone!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun