Mohon tunggu...
Deasy Pebriyanti
Deasy Pebriyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah dasar.

Bersyukurnya saya bisa menjadi seorang istri dari suami yang luar biasa dan alhamdulillah mempunyai tiga orang anak yang insya Allah sholih sholihah. Menulis bagi saya adalah salah satu cara untuk merekam kisah yang penuh rasa dan sarat makna. Meski saya masih pemula..tapi bismillah..insya Allah saya bisa. Semangat wahai jiwa!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Membara di Tanah Merah

4 Maret 2023   11:58 Diperbarui: 4 Maret 2023   11:57 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Merdeka

Langit Membara di Tanah Merah

Oleh: Deasy Pebriyanti

Lagi..duka ini terjadi
Malam hari di bumi pertiwi
Keras suara ledakan dan membakar
Membahana dalam keterkejutan yang mendengar


Rasa takut mendera berujung trauma
Semua berjuang menyelamatkan jiwa
Tak dihirau harta benda yang ada
Dalam kepanikan terus berlarian
Menuju tempat yang dirasa aman


Peristiwa ini salah siapa?
Apakah manusia berhati pongah
Apakah manusia yang senang menikmati dosa
Ataukah manusia yang menolak salah?


Mungkinkah ini bentuk teguran
Bagi mereka yang terlena dalam kekuasaan
Atau memang sengaja ini dilakukan
Sebagai bentuk pengalih perhatian
Hanya saja batin ini menangis dalam kesedihan
Rakyat kecil yang kembali menjadi korban

4 Maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun