Sex After Marriage

By Deassy M Destiani

 Seorang teman bercerita  bahwa selama 20 tahun pernikahannya dia merasa hambar jika berhubungan intim dengan sang suami. Persoalan itu akhirnya memicu kepada hal sensitif lainnya sehingga membuat mereka sering bertengkar.  Bahkan terakhir dia hampir putus asa dan ingin bercerai. Teman saya itu bertanya, "Bunda Deassy adakah resep jitu untuk membuat hubungan intim sama suami itu bisa menyenangkan kedua pihak?"

Waduh tadinya saya pikir dia salah sasaran tanya sama saya. Harusnya dia bertanya pada dokter Boyke. Tapi melihat dia murung, depresi dan sedih dengan kondisi rumah tangganya saya akhirnya mau membantu menjawab pertanyaannya dengan referensi beberapa buku yang saya baca.

Begini ya, saya mau cerita dulu. Sejak memutuskan menikah saya selalu ingin belajar tentang yang namanya melayani suami. Ada sebuah nasehat yang mengatakan, "Kalau melayani suami itu pastikan saja bawah perut dan atas perut kenyang. Insya Allah rumah tangga aman." Jadi buat urusan atas perut karena dulu saya gak jago masak saya beli deh resep masakan, bahkan langganan tabloid Sedap dan Saji zaman itu. Segala resep di tabloid itu saya coba agar suami tambah sayang sama saya.

Selain resep masak, saya juga mencari referensi tentang melayani suami di tempat tidur. Nah ini bagian dari urusan bawah perut Waktu itu belum banyak informasi di internet. Kebanyakan malah pornografi yang menjijikan kalau browsing di internet.  Jadi saya mencari ke toko buku Gramedia. Saya temukan ada sekitar 4 atau 5 buku tentang seks edukasi. Isinya macam-macam ada yang tentang bagaimana bisa cepat hamil, bagaimana memuaskan suami dan bagaimana bisa mengeksplorasi seksualitas dalam sebuah pernikahan yang sudah halal.

Mengapa saya merasa perlu membaca buku urusan bawah perut? Sebab sejak kecil saya gak diajarkan tentang itu. Saya takut salah melayani suami. Selain itu saya juga ingin bisa segera hamil. Kebetulan saya suka baca buku maka saya cari buku-bukunya saja deh daripada malu bertanya.   

Penulisnya sih kebanyakan dari luar negeri. Semua bukunya terjemahan. Beberapa buku  itu ada yang dipinjam teman dan tak kembali. Namun ada yang masih saya simpan di tempat khusus khawatir dibaca anak-anak soalnya. Mungkin nanti kalau mereka akan menikah saya akan berikan buku itu.

Kalau sekarang saya lihat di online malah banyak dijual buku-buku seperti itu. Tinggal masuk ke market place seperti Shopee atau Tokopedia udah banyak tuh judul buku yang mengarah urusan bawah perut. Jadi menurut saya, seorang istri harus punya buku-buku seks edukasi, bukan hanya buku resep masakan saja. Semua itu sangat berguna untuk kehidupan pernikahan kita nantinya.

Nah kembali pada masalah teman saya tadi. Seringkali memang terdapat perbedaan persepsi  bagaimana menyenangkan suami versi istri dan versi suami.  Istri  merasa suami tidak mencintainya sebab suami tidak pernah memperhatikan dia. Pulang kerja sudah malam, gak pernah ngajak jalan-jalan. 

Kalau pulang kantor langsung tidur, gak pernah dibelai. Sementara suami melihat istri nyebelin. Di rumah masaknya itu-itu saja. Kadang gak ada makanan sementara perut lapar,  ya sudah tidur saja daripada bertengkar.  Boro-boro dilayani  di ranjang, suami sudah gak nafsu melihat istri pakai daster butut bau minyak angin tidur di sebelahnya.

Terus gimana sih cara menyenangkan istri biar dia merasa dicintai? Menyenangkan istri itu cukup dengarkan curhatnya, ajak jalan-jalan, empati sama kerjaan rumah yang numpuk dan bantuin dia. Kemudian berikan belaian, pelukan hangat, sentuhan di kepala, kecupan di dahi. Jika ada momen spesial dan ada rejeki,  berikanlah hadiah  seperti perhiasan emas,  berlian, tas branded atau nambahin saldo tabungan.