Mohon tunggu...
Deassy M Destiani
Deassy M Destiani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis, Pebisnis Rumahan

Seorang Ibu dua anak yang suka berbagi cerita lewat tulisan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dua Garis Biru: Hak Pendidikan Seks untuk Anak

23 Juli 2019   12:57 Diperbarui: 23 Juli 2019   13:16 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mungkin saja ada sebagian ortu yang sangat sensitif dengan namanya seks edukasi. Oleh karena itu Saya mendirikan Care U bersama dua orang sahabat saya yaitu Sulis Mukaryanah (Konselor ksehatan) dan Novi Resmi Ningrum (Konselor Psikologi Hipnoterapi). Kami bertiga road show ke sekolah-sekolah untuk menjelaskan tentang kesehatan reproduksi, psikologi remaja dan bahaya narkolema. Banyak yang beranggapan bahwa pendidikan seks itu sama dengan "sexual intercouse" atau mengajarkan hubungan intim. 

Padahal pendidikan seks itu isinya adalah upaya menjaga kesehatan reproduksi dan resiko kehamilan pada usia dini. Penyakit-penyakit akibat hubungan seksual. Keputihan normal dan tidak normal. Bagaimana terjadinya  menstruasi, apa yang harus dilakukan saat menstruasi. Karena banyak anak perempuan yang tidak tahu hal ini loh. 

Bahkan ada yang salah pasang pembalut, yang ada perekatnya menempel pada vagina sementara yang tak ada perekatnya justru menempel di celana dalam. Ada pula anak SMP yang bertanya apakah mimpi basah sama dengan ngompol? Masih banyak pertanyaan lucu lainnya yang jika ditulis disini bisa jadi 10 halaman.  

Saat kunjungan ke suatu sekolah, ada juga kepala sekolah yang belum apa-apa sudah menolak kami. Alasannya, ngapain sih harus jelasin seks edukasi ke anak anak? Malah bikin penasaran nantinya. Padahal anak remaja itu rasa ingin tahunya sangat besar. 

Jika tahu dari tempat yang salah  malah bahaya karena bisa tersesat di jalan yang salah. Yah kami tidak memaksa sekolah harus menerima kami. Karena kami juga tidak minta dibayar. Ini murni kepedulian  saya dan team Care U untuk mencegah bertambahnya angka kehamilan anak remaja dan seks sebelum nikah. Makanya slogan Care u itu I Love My Body... I Love My Mind... I Love My Future.

Sudah ada 10 sekolah yang kami kunjungi hingga Mei 2019.  Jika sekolah Anak Anda berminat silahkan hubungi kami yah.  Sementara ini khusus wilayah Yogya dan sekitarnya yang masih bisa kami jangkau.  Kami ingin memberikan hak anak untuk mendapatkan pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi. Semoga hal kecil ini bisa menyelamatkan anak remaja dari kehamilan dan kegiatan seks sebelum menikah. 

Deassy M Destiani 

Konselor Keluarga, Pendidik dan Penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun