Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

"Not My King" Jadi Slogan, Polisi Inggris Menindak Demonstran Anti-Monarki

15 September 2022   12:51 Diperbarui: 16 September 2022   06:53 1625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Not My King" menjadi slogan anti-monarki Inggris (Tangkapan layar kanal Youtube The Guardian)

"Senang saya bisa tampil di TV pagi ini & membuat argumen yang hanya diizinkan untuk dibuat oleh beberapa orang lain: kita dapat menghormati & meratapi Ratu, sementara juga mempertanyakan & memprotes aksesi Charles ke takhta & upaya untuk menggunakan rasa hormat yang dirasakan untuk Ratu untuk memperkuat posisinya."

Tangkapan layar tweet Paul Powleslamd (@paulpowlesland/Twitter)
Tangkapan layar tweet Paul Powleslamd (@paulpowlesland/Twitter)

Kasus pengacara tersebut bukanlah insiden yang terisolasi sama sekali dari beberapa insiden belakangan ini. Bahkan ada pola yang bisa kita lihat di sini.

Lihat saja yang terjadi di Edinburgh. Ketika prosesi Kerajaan melewati jalan, seorang pria ditangkap karena mengkritik pangeran Andrew.


Demonstran tersebut ditangkap. Ia ditangkap atas tuduhan merusak ketertiban. Menurut Polisi Skotlandia, tindakan pria tersebut merupakan bentuk perilaku tidak tertib. Penangkapan pria tersebut bukan satu-satunya penangkapan yang terjadi. 

Akhir pekan lalu seorang wanita berusia 22 tahun ditangkap di Edinburgh. Wanita tersebut menghadapi tuntutan pidana gegara protesnya. Dirinya harus mengikuti sidang di pengadilan.

Ada juga penangkapan di Oxford. Seorang pria didakwa karena mengkritik Raja Charles. Pria tersebut berjalan pada acara pengukuhan Charles sebagai raja baru. Dia meneriakan hanya tiga kata "Who elected him?" ("siapa yang memilihnya (Charles)?"). 

Hanya karena satu pertanyaan sederhana pria tersebut ditangkap. Pria itu kemudian memposting online tentang "siksaan" yang diterimanya.

"Saya ragu sebagian besar orang di kerumunan bahkan mendengar saya. Dua atau tiga orang di dekat saya menyuruh saya diam. Saya tidak menghina atau serang mereka secara pribadi tetapi (saya) menanggapi dengan mengatakan bahwa seorang kepala negara sedang dipaksakan pada kami tanpa persetujuan kami. Seorang penjaga keamanan muncul berdiri tepat di depan saya dan menyuruh saya untuk diam. Dua penjaga keamanan lagi datang dan mereka mencoba untuk mendorong saya mundur. Ketika saya meminta mereka untuk memberikan dasar hukum untuk apa yang mereka lakukan, polisi dating kurang lebih (untuk) memindahkan penjaga keamanan keluar dari jalan dan menahan saya." Dikutip dari Bright Ggreen.

Haruskah orang ditangkap karena mengkritik monarki? Inggris merupakan kerajaan konstitusional modern yang menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai jadi menganut juga demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun