Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kebangkitan Taliban, Krisis Afghanistan Terus Berlanjut

26 Agustus 2021   19:38 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:29 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Ronald Reagan dukuk bersama Mujahidin Afghanistan dan Pakistan pada Februari 1983. (Wikimedia Commons)

Pada 2015 ditemukan bahwa Mullah Omar, pemimpin pertama Taliban, telah meninggal pada tahun 2013 karena sakit.

Selama ini, AS telah mengirimkan pasukannya ke Afghanistan untuk menjaga perdamaian dan untuk menjaga agar Taliban tetap terkendali.

Selain itu, sebagai dukungan terhadap pemerintahan baru yang demokratis di Afghanistan.

Tetapi bahkan setelah bertahun-tahun, Taliban masih belum musnah. Mereka terus bermunculan di tempat yang berbeda. Mereka melakukan baku tembak dan pengeboman di berbagai wilayah Afghanistan dan negara-negara tetangga, dan mengakibatkan ratusan warga sipil terbunuh.

Pada Februari 2020, ketika Donald Trump menjabat Presiden AS, secara mengejutkan, ia memulai pembicaraan damai dengan Taliban. Artinya, pemerintah AS memulai dialog dengan Taliban. Mereka mengatakan bahwa jika Taliban memutuskan hubungannya dengan kelompok teroris seperti Al Qaeda, maka Amerika akan menarik pasukannya. Dan Amerika akan meninggalkan Afghanistan karena keberadaan pasukan Amerika di Afghanistan telah menghabiskan banyak dana.

Seperti yang saya singgung sebelumnya, lebih dari USD 2 Triliun dihabiskan Amerika di Afghanistan. 

Dan warga Amerika juga menentangnya. Orang Amerika mempertanyakan mengapa mereka berperang di perang yang bukan milik mereka.

Selama 20 tahun, tak sedikit keluarga mereka yang dikirim sebagai tentara lalu terbunuh, dan mereka bahkan tidak mendapatkan apa-apa dari perang tersebut.

Tahun 2021, merupakan tahun Taliban paling kuat (dari segi jumlah dan persenjataan) yang pernah ada. Lebih dari 85.000 pejuang berjuang untuk Taliban.

Sekarang, ketika Joe Biden menjadi Presiden Amerika, dia melanjutkan kebijakan Donald Trump dan memutuskan untuk menarik pasukan Amerika dari Afghanistan.

Terutama menjelang tahun ke-20 mengenang peristiwa 9/11. Amerika memutuskan bahwa Afghanistan bukan lagi urusan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun