Mohon tunggu...
Deanda Rezky Ramadhanny
Deanda Rezky Ramadhanny Mohon Tunggu... Lainnya - UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Hanya Ingin menulis Apa yang di inginkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pelajaran Hidup dari Film "Miracle in Cell No .07"

1 Januari 2021   12:00 Diperbarui: 1 Januari 2021   12:04 7758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korea merupakan Negara yang terkenal akan film dan dramanya. Cerita yang dihadirkan selalu menarik dan menguras emosi para penonton. Bahkan Soundtrack yang dihadirkan dapat menambah nilai plus pada film dan drama dari negeri ginseng ini. Salah satu film yang sanat popular di Korea yaitu Miracle in Cell No.07. 

Film ini sudah banyak mendapatkan Penghargaan di Korea Selatan karena mampu membuat para poenonton untuk terlarut dalam kisah film ini. Sebelumnya, Ada yang sudah pernah menonton Film Korea Miracle in cell No.07?

Miracle in cell No.07 merupakan film yang disutradarai oleh Lee Hwan Kyung. Film yang dibuat pada 8 maret 2013 dan dibintangi oleh Ryu Seung Ryong, Kal So-won, dan Park Shin Hye. 

Film yang bergenre komedi mengharukan dan melodrama keluarga ini banyak mengundang perhatian dari para penonton karena Cerita yang disajikan dalam film ini cukup menarik. Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang ayah dan putri satu-satunya. 

Sang ayah memiliki keterbelakangan mental namun masih sanggup mengurus anaknya. Sang anak ingin sekali sebuah tas Sailor Moon dan ayahnya mengusahakan segalanya agar bisa mewujudkan keinginan sang anak.

Sayangnya, saat hendak membelikan, sang ayah dituduh pemerkosaan dan pembunuhan sehingga harus masuk penjara yang berujung hukuman mati. Karena kepolosannya, si Papa bisa mendapat banyak teman di penjara bahkan bisa membuatnya bertemu dengan anaknya. 

Namun, sayangnya Sang ayah yang berada di penjara ini tetap akan melakukan hukuman mati dan sang anak pun merasa amat sedih. Ketika Sang anak sudah dewasa ia menjadi seorang pengacara dan ia berusaha mati-matian untuk membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah dan meminta keadilan atas hukuman yang diterima oleh papanya.

Film ini pun juga sudah dibuat versi Indonesia dengan disutradai oleh Hanung Bramantyo dan diperankan oleh Vino G bastian, Tora sudiro, Mawa de Jongh, dan Indro warkop. 

Karena  film ini dibatasi durasi 127 menit, latar belakang tokoh banyak yang tidak terceritakan disini sehingga membuat penonton menerka-nerka sendiri. Dalam film Miracle in Cell No.07 inipun bisa memetik hikmah untuk pelajaran hidup diri sendiri.

Pertama, Kasih sayang seorang ayah ke anak yang tak terbatas. Saat menonton Film ini penonton akan tersadar setidaknya ada dua hal. Bahwa seorang ayah meskipun ia berkekurangan, cacat mental sekalipun, tetap memiliki naluri menyayangi dan melindungi anaknya walau harus mengorbankan dirinya sendiri. Bahwa anak memiliki cinta yang tulus kepada orang tuanya, tak peduli apakah orang tuanya kaya atau miskin, bahkan seperti manusia pada umumnya atau tidak.

Kedua, Kebaikan akan selalu berujung Indah. Di dalam film ini juga mengajarkan bahwa Berbuat kebaikan kepada orang lain tidak memandang bagaimana latar belakang mereka dahulu karena ada saatnya kebaikan itu akan berbalik menolong kita dengan sendirinya. Cepat atau lambat orang-orang akan melihat diri kiita yang sebenarnya.

Ketiga, Seorang anak tidak butuh kemewahan, ia hanya butuh kehadiran orang tersayang. Saat menonton film ini kita bisa berpikir bahwa cara membahagiakan seorang anak tidak perlu dengan barang yang mewah ataupun uang yang banyak. Mereka lebih membutuhkan kehadiran orang tercinta yaitu ayah dan ibu di sekitar mereka. Bagi para anak hal ini akan membuat kenangan tersendiri dengan orang yang mereka sayangi.

Keempat, Balas budi seorang anak kepada orang tuanya. Dalam film tersebut menceritakan kasih sayang seorang ayah kepada anak yang begitu besar hingga sang ayah rela berkorban untuk dijatuhi hukuman mati. Dari sinilah penonton memahami bahwa cinta dan kehidupan yang telah diserahkan untuk sang anak dibalas dengan maksimal meski kedua orang tuanya telah berpulang. Jika kedua orang tua tulus mencintai anaknya, mereka juga akan tulus mencintai orang tuanya meski telah meninggal.

Kelima, Seringnya manusia menyalahgunakan kekuasaan. Yang berkuasa bisa berbuat apa saja, yang tertindas akan semakin tertindas. Padahal seharusnya yang berkuasa bisa mengayomi dan bersikap adil kepada mereka yang dibawahnya. Yang berkuasa pun juga bisa salah dan seyogyanya brani mengakui kesalahan, bukan mencari tumbal kepada orang lain.

Keenam, Film ini menyadarkan bahwa kita sering kali meremehkan dan merendahkan orang-orang yang memiliki kekurangan mental. Padahal mereka juga manusia yang memiliki perasaan dan nurani yang patut kita hargai. Bukan hanya itu juga mereka pun juga sama seperti kita hanyalah manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Ketujuh, Pengadilan manusia bisa jadi tidak adil. Maka utamakan berprasangka baik sebelum keadaan memang terang benderang. Utamakan selalu crosscheck terlebih dahulu. Tiap masalah perlu kita teliti dari berbagai sudut pandang sehingga kebenaran dapat terungkap. Jika pun kita tidak diberlakukan adil di dunia, taka ada yang luput dari pengadilan Allah telak.

Masih banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari film Miracle in cell No.07. Jika kalian menonton film ini dari awal hingga akhir dengan menghayatinya pasti merasa film itu benar adanya di kehidupan sekarang. Film ini mengingatkan kita bahwa narapidana tetap manusia yang punya sisi baik dan ada keinginan untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Ada pesan moral yang bisa kita petik dari film Miracle in Cell No.07.

“Bahwa tidak semua doa itu bisa terjawab sesuai keinginan manusia tetapi doa itu memiliki jawaban lain atas kehadiran maupun bantuan dari orang lain yang membuat kita dapat mensyukuri apa yang terjadi pada kehidupan kita, dibalik semua kesulitanyang kita alami pasti terdapat jawaban diluar pemikiran kita yang menuntun kita pada kebahagiaan.

Walapun terkadang tidak semua hal hanya mengenai siapa yang benar dan siapa yang salah bukan hanya tentang siapa yang berkuasa maupun tidak. Tapi tentang nasib manusia yang bergantung pada tiap genggaman tangan orang-orang yang berkuasa. Masih cukup banyak orang berkedudukan yang menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan kebenaran sepertiyang diinginkan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun