Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pembangunan Pasang-Bongkar yang Bikin Bocor Anggaran

6 Juni 2019   20:57 Diperbarui: 6 Juni 2019   21:03 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: tribunnews.com

Beberapa tahun lalu, galian di jalan merupakan hal yang biasa kita saksikan sepanjang tahun.

Bulan pertama dan kedua jalanan macet dengan pengumuman "mohon maaf ada pekerjaan pipa PDAM". Bulan ketiga proses penutupan.

Setelah ditutup, bulan keempat jalan digali lagi. Kali ini alasannya pemasangan kabel telkom.

Baru saja di bulan kelima ditutup, bulan keenam sudah dibongkar lagi untuk perbaikan saluran air. Akhir tahun pun sama, jalanan dibongkar dengan alasan perbaikan trotoar, yang ironisnya tidak pernah ada trotoar yang baik.

Meskipun sudah agak berkurang, potret pembangunan Indonesia rupanya belum bisa beranjak dari bongkar pasang.

Lihat saja Jakarta. Di era gubernur Basuki beberapa waktu silam jembatan penyeberangan dibangun di sekeliling Jakarta. Tujuannya baik, agar pejalan kaki dan pengguna mobil tidak saling berpapasan sehingga mengurangi kemacetan. Baik macet orang mau pun macet kendaraan.

Tidak lama setelah pilkada usai, rupanya gubernur baru punya konsep yang berbeda. Dengan alasan estetika, tanpa menunggu lama jembatan penyeberangan orang itu dibongkar. Tujuannya juga baik, karena estetika, JPO menghalangi pemandangan ke tugu selamat datang.

Tapi alangkah melelahkan, jika gaya bongkar pasang dipertahankan.

Barangkali Jakarta berlimpah dana APBD sehingga kebingungan harus mengalokasikan uang di bidang apa. Tidak merasa sayang membuang uang untuk bongkar pasang. Daerah lain tidak demikian, membangun jalan pun sulit bukan kepalang.

Terserah apakah pelican cross, zebra cross, jembatan penyeberangan orang, sky pedestrian, atau pun penyeberangan bawah tanah yang dipakai, sebagai warga biasa kita hanya mengharap sebuah pembangunan yang tidak asal jadi.  Dalam hal apa pun, bukan JPO semata.

Perencanaan yang matang, tepat guna, dan melibatkan ahli-ahli, dengan mempertimbangkan tujuan jangka panjang. Kalau pun sudah jadi, tetapkan usia pakainya. Baru boleh dibongkar setelah usia 7 tahun misalnya. Hormati juga pendahulu mereka yang memiliki konsep baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun