Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Atletik

"Mlayu Ing Jogja" dan Beberapa Dimensinya

21 Mei 2019   22:18 Diperbarui: 22 Mei 2019   00:02 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"The real purpose of running isn't to win a race. It's to test the limit of the human heart" -  Tujuan sejati lari bukanlah untuk memenangkan perlombaan, melainkan untuk menguji batas (kekuatan) jiwa manusia ( William Jay "Bill" Bowerman, pelatih lari dan pendiri Nike. Inc)

Sobat runners, kemampuan untuk berlari di atas kedua kakinya merupakan aktivitas tertua manusia modern. Jauh sebelum membangun peradaban, manusia mengembangkan kemampuan berlari untuk mempertahankan kehidupannya. Berlari untuk berburu, atau melarikan diri dari pihak yang mengancam jiwanya.

Ketika manusia mampu menaklukkan hewan-hewan yang berlari lebih cepat dan menjadikannya tunggangan, lari tetap menjadi aktivitas penting. Perlombaan lari diadakan sebagai bagian dari upacara sosial dan keagamaan, menguji daya tahan, mengadu ketahanan dan superioritas fisik pesertanya. Lahirnya legenda Pheidippides yang berlari tanpa henti demi mengabarkan kemenangan pasukan Yunani dalam Pertempuran Marathon, sebelum kemudian meninggal saat tiba di tujuan, meneguhkan lari menjadi monumen bagi sebuah peristiwa bersejarah.

Begitu pun saat manusia menciptakan peralatan yang memungkinkannya bergerak melebihi kecepatan suara. Manusia terus berlari, dan tetap berlari dengan beragam motivasi dan berbagai tujuan. Lari telah berevolusi tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, melainkan kegiatan multi dimensi, menjadi bagian penting dalam peradaban manusia.

Di Indonesia kegiatan lari sebagai budaya dan olahraga terbilang minim. Kalah dari hingar-bingar cabang olahraga permainan, semisal sepakbola atau balap motor. Hadirnya kegiatan tahunan Mandiri Jogja Marathon 2019 seperti oase yang memberikan harapan akan tumbuhnya budaya dan penghargaan masyarakat terhadap olahraga lari. Asalkan jangan terbiasa lari dari kenyataan saja ya?

Sebagai sebuah kegiatan olahraga Mandiri Jogja Marathon 2019 terbilang unik. Unik karena mengusung spirit lari sebagai kegiatan multi dimensi.

Dimensi yang pertama, tentunya sebagai event olahraga nasional dan dunia. Ada 4 kategori yang diperlombakan, yaitu 5km, 10km, 21km atau half marathon, dan 42km atau Marathon. Masing-masing kategori terbagi lagi menjadi 4 kategori yaitu Open putra dan putri, serta Nasional putra dan putri, dengan hadiah utama bagi pencetak waktu terbaik 1, 2 dan 3.

Walaupun saingannya pelari kelas dunia, dan juara disabet pelari top, peserta Jogja Marathon 2019 tidak perlu khawatir tidak mendapat hadiah. Ada medali finisher untuk mereka yang berhasil mencapai waktu cut off. Kalau pun sama sekali tidak mencapai target waktu, dari sebuah event olahraga kita tidak akan pulang dengan tangan hampa. Bagaimanapun juga lari sangat baik untuk kesehatan. Jarang kan lari pagi, apalagi sampai sejauh 5 atau 10 km?

Dimensi yang kedua tentunya sebagai salah satu upaya mempromosikan wisata Yogyakarta. Yogyakarta sebagai salah satu magnet wisata dunia terkenal memiliki banyak lokasi wisata yang menarik. Dari keratonnya yang megah, pantainya yang indah dengan ombak menggulung, Candinya yang mempesona, pusat kerajinan peraknya di Kotagede, hingga budaya dan keramahan penduduknya.

Dari garis mula perlombaan, pelari yang berasal dari seluruh dunia sudah disuguhi pemandangan eksotis Candi Prambanan. Lalu sepanjang perjalanan mengelilingi rute yang ditentukan untuk masing-masing kategori, peserta disuguhi pemandangan indah pesawahan, bangunan klasik, candi, dan perbukitan. Itu masih dilengkapi harumnya aroma masakan dari wisata kuliner sepanjang jalan Yogyakarta.

rute 5K dan 10K Marathon Jogja 2019 ( mandirimarathon.com)
rute 5K dan 10K Marathon Jogja 2019 ( mandirimarathon.com)
Jadi, kalaupun kalah dalam lomba, tidak perlu khawatir malu. Karena banyak alasan buat kalah.

"Mas, saat lari tadi saya terpesona oleh keindahan alam Yogyakarta, sampai lupa sedang ikut lomba lari. Telat sampai finish deh"

Atau "Waduh, tadi saya lupa sarapan. Pas di jalan, lapar tak tertahan. Jadi saya mampir di warung gudeg Bu Wagiman. Saking enaknya makan gudeg, lupa sedang ikut pertandingan. Sampai nambah 3 nampan."

Dan berbagai alasan lain yang bisa anda reka-reka. Atau, bisa jadi anda lambat karena terpikat gadis Yogyakarta yang lembut dan ayu.

Dimensi ketiga berkaitan dengan aspek psikologis masyarakat. Event Mandiri Jogja Marathon 2019 merupakan salah satu upaya mensyukuri keragaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, khususnya Yogyakarta. Kesibukan sehari-hari sering membuat kita terlupa hal-hal lain di luar urusan pekerjaan, seperti lingkungan dan kebudayaan. Jika kita peserta, saat berlari kita akan menyaksikan bahwa setiap jengkal tanah tempat tinggal kita ini merupakan anugerah yang sangat patut disyukuri dan dijaga kelestariannya.

Tidak hanya pelari, penduduk sekitar pun menerima manfaat besar dari lomba ini. Selain menggerakkan ekonomi berkat kedatangan peserta maupun suporternya yang datang dari berbagai penjuru negeri, semoga masyarakat juga dapat tertular antusiasme dan semangat berprestasi para pelari tersebut.

Event Mandiri Jogja Marathon 2019 sendiri sudah berlangsung tanggal 28 April lalu. Acaranya berlangsung sangat meriah. Dimulai sebelum terbit matahari, saat Candi Prambanan terkesan mistis karena tertutup kabut. Diakhiri saat matahari tengah hari bersinar di puncak Prambanan.

Juaranya? Untuk lari jarak jauh juaranya disapu oleh pelari Kenya, dengan catatan waktu Marathon putra rata-rata di kisaran 2 jam 30 menit, dan catatan waktu Half Marathon di kisaran 1 jam 15 menit. Selisih yang cukup jauh dengan juara nasional tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pengembangan olahraga atletik nasional.

juara marathon putra, disapu atlet Kenya ( mandirimarathon.com )
juara marathon putra, disapu atlet Kenya ( mandirimarathon.com )
Kota Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dari sejarah panjang berusia ratusan tahun. Catatan dan bukti sejarah dari zaman kerajaan hingga era perjuangan bersenjata di masa perang kemerdekaan, semua ada di Yogyakarta. Sehingga dimensi berikutnya dari Mandiri Jogja Marathon adalah dimensi sejarah. Berkunjung ke Candi, kita melihat jejak sejarah. Demikian juga saat mengunjungi keraton atau beberapa tugu yang ada di sekitar Yogyakarta, semuanya sarat sejarah.

Jika harus dikelilingi, tidak cukup satu atau dua rute untuk menelusuri setiap tapak sejarah masa silam yang tertinggal di Yogyakarta. Barangkali bisa dipertimbangkan, Mandiri Jogja Marathon 2020 bisa mengambil rute yang berbeda dengan tema spesial. Seperti: napak tilas Pangeran Diponegoro atau napak tilas perang gerilya Jendral Sudirman, sebagai pengingat sejarah perjuangan bangsa.

Bahkan menjadi satu harapan pribadi saya, Mandiri Jogja Marathon ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun, hingga 200 tahun ke depan sekali pun. Seperti Tour de France, lomba balap sepeda presitius yang sudah berlangsung lebih dari satu abad.

Jika saat ini pendanaan Jogja Marathon tergantung dari "kebaikan" penyandang dana besar seperti Bank Mandiri, ke depan bisa dibentuk lembaga khusus dengan dana abadi yang bertugas menyelenggarakan Marathon Jogja sebagai event tahunan. Setelah itu perlu juga penguatan promosi ke mancanegara, terutama Australia dan China.

Kecenderungan masyarakat dunia yang gandrung dengan budaya adiluhung, sejarah, keindahan alam, didampingi dengan aktivitas fisik, berpadu sangat ideal di Yogyakarta. Melalui event tahunan sejenis ini di satu sisi diharapkan dapat lebih menarik kunjungan wisatawan ke Yogyakarta. Sementara di sisi lain, menjadi sarana bagi Yogyakarta untuk terus berbenah sambil menjaga kelestarian alam dan budayanya.

Jika lomba lari Mandiri Jogja Marathon terus terlaksana secara kontinyu, maka itu tidak hanya menjadi sebuah kegiatan olahraga semata. Tidak juga sekedar menjadi event sesaat, setelah 5 sampai 6 kali penyelenggaraan hilang dari agenda, karena kekurangan peserta dan dana. Jogja Marathon dapat terus dilaksanakan sebagai sebuah kegiatan untuk membangun karakter bangsa dan peradaban masa depan Indonesia. Lebih dari perlombaan lari biasa.

Semoga terlaksana.

Bogor, 21 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun