Mohon tunggu...
Dewi Nur Jannah
Dewi Nur Jannah Mohon Tunggu... -

State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah

10 Maret 2016   05:24 Diperbarui: 10 Maret 2016   06:47 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesosok lelaki nan tampan berwibawa
Membawa pesona ke seluruh muara
Lelaki perkasa tanpa sandiwara
Tak pernah tumpahkan air mata
Tak pernah sisakan gores luka kata-kata

Bersamanya ku merasakan kenyamanan
Bersamanya ku merasakan kehangatan
Bersamanya ku merasakan kesejukan
Bersamanya ku merasakan kedamaian
Bersamanya ku merasakan kebahagiaan

Hangatnya pelukanmu membawaku terbang ke alam mimpi
Mimpi yang memberiku seribu janji yang tak pasti
Bukan berarti tak boleh mimpi
Tapi mimpi harus dicari
Mimpi yang harus diraih dengan rido Ilahi

Ayah…
Sesosok pemberi nasehat ulung
Nasehat yang penuh sarat makna
Nasehat yang tak akan pernah terlupa
Nasehat yang memberi kesejukan jiwa
Serta nasehat yang bisa mengantarkan ke surga

Terima kasih ayah…
Atas segala jasamu untukku
Yang tak bisa kubalas satu persatu
Tanpamu mungkin aku tak bisa sekuat sekarang
Tanpamu mungkin aku akan menjadi seonggok manusia yang tak berguna
Terima kasih telah mengajariku tentang arti kehidupan

Ayah…
Kelak jika aku telah menemukan sesosok pangeran
Kau akan tetap menjadi raja bagiku
Sosokmu tak akan pernah terganti oleh manusia manapun
Bagiku kau tetap menjadi sesosok teristimewa
Yang selalu menjadi penyejuk jiwa raga


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun