Seni berfokus pada esensi peristiwa yang paling berkesan karena dari situ kita bisa melihat bagaimana seni merekam dan mempertahankan peristwa yang emosional
Hope (Harapan)
Seni bisa membuat kita meneteskan air mata. Seni yang indah dapat membawa air mata kebahagiaan. Ketik kita mengalami perasaan yang menghangatkan hati, seni mendorong kita untuk mengharapkan hal yang sama untuk diri kita sendiri
-
Sorrow (Duka Cita)
Seni tidak hanya meningkatkan kapasitas kita untuk bersukacita. Seni juga dapat memvalidasi atas kesedihan sehingga seni membantu meraih perspektif atau sudut pandang yang berbeda untuk mensurvei kesedihan kita sendiri dan menemukan cara untuk menghadapinya.
Re-balancing (Penyeimbangan Ulang)
Kehidupan kita sehari-hari mempengaruhi keseimbangan susunan emosi kita. Keseimbangan melalui seni membuat kita meluangkan waktu untuk mengamati, menilai, dan menghargai hal-hal yang biasanya tidak kita lihat dan bagaimana tanggapan kita terhadapnya.
Self Understanding (Pemahaman Diri)
Seni membantu kita untuk melengkapi pikiran dan ide kita yang belum terbentuk. Ketika kita melihat sebuah karya seni secara sempurna, kita bisa menangkap perasaan atau pikiran yang sebelumnya tidak dapat kita ungkapkan.
Growth (Perkembangan)
Ketika kita melihat gambaran tentang sesuatu yang tidak kita alami secara pribadi atau emosi yang tidak memiliki konteks pribadi, dengan kita meluangkan waktu untuk memikirkannya, menjangkaunya, dan berempati, seni yang kita lihat secara tidak langsung menawarkan cara yang unik dalam pertumbuhan diri (self-growth).