Mohon tunggu...
Dayvia Aprilliya
Dayvia Aprilliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tetap Menulis dan Bersemedi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030067

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Tatap Muka, Tumbuhkan Spirit Belajar Ala Kitab Ta'limul Muta'allim

11 Juni 2022   10:05 Diperbarui: 11 Juni 2022   10:11 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi semangat belajar diunduh melalui vecteezy Langgeng Pangrebowo

Kondisi pandemi Covid-19 yang telah melandai menjadi babak baru pada aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Kini institusi pendidikan di Indonesia telah banyak menerapkan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) setelah kurang lebih dua tahun lamanya melaksanakan pembelajaran daring (online). Belakangan ini instirusi pendidikan telah menyelenggarakan beragam aturan tentang pelaksanaan PTM, baik beberapa persen maupun keseluruhan dari kapasitas ruang kelas.

Hal ini tentu menciptakan pro dan kontra di kalangan pelajar. Bagi mereka yang telah nyaman dengan kelas online cenderung menolak adanya kebijakan PTM. Salah satu manfaat dari kelas online memang memberikan peluang bagi pelajar untuk melakukan banyak kegiatan sambilan di rumah bahkan di mana pun dan kapan pun yang tidak hanya kegiatan belajar saja. Namun, tidak sedikit juga hal ini dipengaruhi menurunnya semangat belajar untuk menghadapi PTM. Mirisnya lagi jika ada alasan tidak ingin menengok suasana dan warga sekolah atau kampus seakan menjadi momok tersendiri.

Buku Terjemah Ta'limul Muta'allim | diunduh melalui serialinspirasi.blogspot.com
Buku Terjemah Ta'limul Muta'allim | diunduh melalui serialinspirasi.blogspot.com

Nah, melalui Kitab Ta'limul Muta'allim, jika Anda kehilangan spirit belajar, Anda bisa memetik semangat dan motivasi di dalamnya. Tidak perlu menggunakan kitab yang bermodel "gundul" (baca: tulisan arab tanpa harakat) atau kitab yang berisi pegon jawa, Anda dapat membeli Kitab Ta'limul Muta'allim dalam versi terjemahan yag dapat dipahami dengan mudah bagi siapa saja termasuk kita yang masih awam. Salah satunya "Terjemah Ta'limul Muta'allim: Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan" yang disusun oleh Drs. H. Aliy As'ad, M.M yang diterbitkan oleh Penerbit Menara Kudus. Kitab ini merupakan kitab karangan Syaikh Az-Zarnuji yang berjudul asli "Ta'limul Muta'allim Thoriqot Ta'allum".

Mengutip sambutan yang ditulis oleh Moh. Tolchah Mansoer, "Ia kitab itu (Ta'limul Muta'allim) merupakan semacam kode etik bagi santri baik ketika masih menuntut ilmu, maupun kelak sudah menjadi orang, bagaimana ia harus bersikap terhadap ilmu, terhadap kitab, terhadap guru, mengamalkan ilmu dan lain-lainnya". Tidak hanya untuk para santri, menariknya di dalam kitab ini terdapat kata-kata indah dari Imam Abu Hanifah tentang rekan-rekan sahabatnya yang juga menjadi guru (dosen), "Buatlah besar serban-serbanmu, buat pula lebar akan lengan bajumu". Maksud ungkapan tersebut, yaitu agar ilmu dan pemilik ilmu tidak dianggap enteng (remeh). Dari ungkapan tersebut, jelas penyematan toga kepada para dosen, guru besar, dan alumni mahasiswa telah dipraktekkan seribu tahun lamanya. Jadi, tidak hanya santri, bagi mereka yang pelajar di luar pesantren juga cocok mendalami Kitab Ta'limul Muta'allim untuk diamalkan dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari. Simak penjelasan berikut untuk menumbuhkan spirit belajar ala Kitab Ta'limul Muta'allim.


Kewajiban belajar

Di dalam haditsnya, Rasulullah SAW. bersabda "Menuntut ilmu hukumnya Fardlu bagi setiap muslim, laki-laki maupun perempuan". Maknanya menuntut ilmu wajib bagi setiap orang. Disebutkan juga di kitab ini, tidak harus menuntut semua ilmu, tetapi yang terpeting adalah Ilmu Hal atau ilmu tingkah laku. Alasannya karena setiap orang wajib mempelajari ilmu yang dibutuhkan untuk menghadapi tugas/kondisi dirinya, seperti menunaikan kewajiban dan perbuatan yang hukumnya fardlu/wajib.

Kemuliaan Ilmu

Dengan kemuliaan ilmu tidak ada seorang pun yang meragukannya. Sebab dengan berilmu, membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Dengan ilmu juga Allah memperlihatkan keunggulan Nabi Adam as di antara para malaikat dan Allah memerintahkan malaikat agar bersujud (menghormati dan memuliakan) kepada Nabi Adam as. Sebagaimana QS. Al-Mujadalah ayat 11, pentingnya menuntut ilmu akan memperoleh manfaat di dunia maupun di akhirat kelak. Dalam firmannya Allah berpesan "Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat". Maknanya ketika menunaikan ibadah dan amal kebaikan lainnya, derajat orang yang berilmu Akan ditinggikan oleh Allah di kemudian hari.

Niat dalam Belajar

Berdasar pada hadits Rasullah SAW. bersabda "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya". Demikian pula di dalam menuntut ilmu, seseorang hendaknya memiliki niat yang bagus agar ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi dirinya. Niat dalam menuntut ilmu hendaknya didasarkan pada ridlo Allah, kebahagiaan akhirat, dan membasmi kebodohan. Selain itu, niat menuntut ilmu juga bentuk rasa syukur atas kenikmatan akal dan kesehatan badan. Tidak dianjurkan menuntut ilmu yang diniatkan untuk mencari popularitas, harta dunia, bahkan kehormatan di mata penguasa.

Sabar dan Tabah dalam Belajar

Di dalam Kitab Ta'limul Muta'allim dijelaskan bahwa sabar dan tabah adalah pangkal yang besar untuk segala urusan. Sayangnya jarang yang melakukannya. Padahal "Keberanian adalah sabar sejenak". Dianjurkan bagi pelajar untuk berhati sabar dan tabah dalam berguru (menuntut ilmu) serta tidak terbengkalai dalam mempelajari ilmu dan kitab-kitabnya hingga apa yang dipelajari tersebut sempurna. Pelajar juga harus tabah dalam melawan kehendak hawa nafsunya dan bersabar dalam menghadapi segala ujian dan bencana agar dapat meraih ilmu secara maksimal.

Sikap Khidmat

Penuntut ilmu dianjurkan agar selalu memperhatikan seluruh ilmu dan hikmahnya dengan penuh rasa hormat ta'dhim meskipun ia sudah seribu kali banyaknya mendengar keterangan dan hikmah yang itu-itu saja dari apa yang disampaikan oleh gurunya. Dikatakan bahwa "Barang siapa ta'dhimnya setelah seribu kali berulang tidak seperti ta'dhimnya yang pertama kali, maka dia bukan ahli ilmu

Kesungguhan Hati

Penuntut ilmu juga hendaknya terus menerus bersungguh hati. Seperti petunjuk Allah dalam firmannya QS. Al-Ankabut ayat 69 bahwa mereka yang berjuang untuk mencari keridloan, niscaya Allah akan menunjukkan kepada mereka jalan-Nya yang benar. Di dalam syair juga dijelaskan bahwa keagungan dapat diraih dengan kesungguhan dan tidak dengan kebesaran semata sehingga keanggungan tersebut tidak akan diperoleh dengan kebesaran tanpa adanya semangat. Hal ini berkaitan pula dengan Sabda Nabi "pahalamu sebesar susah payahmu" yang bermakna sejauh mana kepayahan, sekian pula tercapai harapan.

Kotinuitas Belajar

Di dalam menuntut ilmu, pelajar tidak bisa lepas dari pelajaran. Ilmu yang dipelajari tersebut hendaknya diulang-ulang agar membentuk aktivitas belajar yang kontinu. Di dalam Kitab Ta'limul Muta'allim, rekomendasi waktu yang tepat untuk belajar adalah di awal dan di akhir waktu malam karena waktu-waktu tersebut adalah saat-saat yag diberkahi Allah, yaitu waktu diantara Maghrib dengan Isya' dan waktu sahur menjelang subuh. Pelajar juga hendaknya memperhatikan manfaat kesempatan belajar pada masa mudanya dan awal remajanya. Di mana "belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas kayu" karena ingatan yang masih tajam, maka harus dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam menuntut ilmu.

Menyantuni Diri Sendiri

Meskipun semangat dalam menuntut ilmu, pelajar tidak boleh sampai memforsir dirinya terlalu keras, yaitu tidak membuat dirinya lunglai (kelelahan) sampai tidakkuat berbuat sesuatu, tetapi hendaknya tetap menyantuni (menyayangi) diri sendiri. Sebagaimana Nabi bersabda "dirimu adalah kendaraanmu, maka perlakukanlah dirimu dengan santun. Demikian pula pesan Nabi SAW bahwa Islam adalah agama yang kokoh, maka hendakya memperlakukan diri dengan santun dan tidak menyengsarakan diri untuk beribadah kepada Allah.

Demikian penjelasan tentang menumbuhkan spirit belajar ala Kitab Ta'limul Muta'allim. Semoga bermanfaat dan memotivasi dalam menuntut ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun