Mohon tunggu...
Dayu Rifanto
Dayu Rifanto Mohon Tunggu... Dosen - @dayrifanto | Menulis, membaca dan menggerakkan.

Tinggal di Sorong, Papua Barat. Mahasiswa S3 Pendidikan Masyarakat. Fasilitator, penulis dan penggerak literasi. Mengelola inisiatif literasi, pengembangan kapasitas diri dan perpustakaan anak. Surel dayurifanto@gmail.com | linktr.ee/dayrifanto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membaca Nyaring dan Kekaguman Seorang Penyair

2 November 2021   17:46 Diperbarui: 4 November 2021   19:45 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumentasi Pribadi (Dayu Rifanto)
Dokumentasi Pribadi (Dayu Rifanto)
"Oleh karena itu, saya ingin memberikan contoh kepada anak-anak untuk membaca dan dengan tujuan membentuk kebiasaan membaca dalam diri anak-anak. Walaupun saya harus mengeluarkan biaya transport dan snack, karena mengajak anak-anak tersebut, tetapi itu tidak mengurangi rasa peduli saya untuk generasi kita ke depan."

Saya ingat, beberapa waktu lalu ia berkunjung bersama kedua anaknya. Dan sekaligus ia mengunggah foto mereka bertiga pada laman media sosialnya, ketika sedang bertualang dengan bacaan masing-masing, beserta quotes "Anak-anak lebih membutuhkan contoh, dibanding kritik

Temuan di atas juga menyarankan, bahwa praktik membacakan buku itu bisa dibawa ke segala level sekolah, sehingga menjadi sebuah kontinuitas dari rumah, menuju sekolah menjadi hal yang saling menguatkan, sekaligus melengkapi.

Kritik dan hal tidak menyenangkan, mengingatkan saya pada pengalaman membaca saat di sekolah dahulu. Tentu saja, ingatan itu dapat membawa sebagian kita pada kenangan menarik, menyenangkan bertemu buku bacaan menarik dan beragam. Tetapi, bisa juga sebaliknya.

Pengalaman membaca bisa menjadi pengalaman penuh tekanan, cobaan dan paksaan. Ketika kita diminta membaca buku-buku di perpustakaan yang tak memiliki keberagaman buku, atau bahkan yang ada hanya buku pelajaran semata. Lalu mungkin hadir sebuah ingatan yang mengecilkan diri kita, karena mengingat masa tersebut. Tentu ini membuat ingatan itu tak menyenangkan.

Itu sebabnya, penting sekali untuk menjadikan membaca sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan. Dan ini berarti siapa saja dapat memasuki teks dan bacaan dengan pendekatan awal yang menarik, misalnya dengan pendekatan Read Aloud, dan semakin lama kita dan anak kita akan semakin terbiasa dengan teks, dan dari sana mendapat manfaatnya.

Perasaan kebermanfaatan dari membaca dan memahami teks, selanjutnya akan menuntun kita tanpa sadar, akan sebuah kebutuhan membaca.

Jadi, apakah sobat berminat membacakan cerita secara nyaring pada anak Anda di rumah ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun