Mohon tunggu...
David F Silalahi
David F Silalahi Mohon Tunggu... Ilmuwan - ..seorang pembelajar yang haus ilmu..

..berbagi ide dan gagasan melalui tulisan... yuk nulis yuk.. ..yakinlah minimal ada satu orang yang mendapat manfaat dengan membaca tulisan kita..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menalar PSN: Kala "Drone" Menikung Pesawat N245 dan R80

2 Juni 2020   18:24 Diperbarui: 3 Juni 2020   12:23 1837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miniatur pesawat R80 (kompas.com)

Kolase Drone Elang Hitam dan Miniatur Pesawat R80 dan N245 (Diolah penulis dari sumber: liputan6, detik)
Kolase Drone Elang Hitam dan Miniatur Pesawat R80 dan N245 (Diolah penulis dari sumber: liputan6, detik)
Sekilas proyek pengembangan R80 dan N245

Siapa yang tidak mengakui kejeniusan BJ Habibie dalam ilmu dirgantara. Beliau bahkan dijuluki Mr. Crack karena temuannya yang berhasil membuat pesawat terbang lebih kuat menghadapi tekanan tinggi. Berkat Habibie lah seluruh dunia bisa menggunakan pesawat dengan aman.

Pesawat R80 merupakan proyek yang dirintis oleh mantan Presiden BJ Habibie melalui bendera swasta PT Regio Aviasi Industri (RAI) sebagai penerus pengembangan pesawat N250 yang tertunda kala krisis 1998. Pada tahun 2017, R80 masuk dalam daftar proyek strategis nasional.

Pengembangan pesawat R80 dikerjakan oleh PT Regio Aviasi Industri, milik BJ Habibie dan putranya Ilham Habibie. R80 ini dirancang sebagai pesawat regional turboprop yang mampu mengangkut hingga 90 penumpang. Diproyeksikan untuk menjadi pengganti pesawat jenis ATR yang saat ini hanya mampu mengangkut maksimal 78 penumpang. 

Jadi ini sangat cocok untuk menghubungkan penerbangan jarak pendek dengan jumlah maksimal antar pulau-pulau di Indonesia.

Pesawat R80 berfungsi sebagai pesawat pengumpan untuk pesawat berbadan besar, jadi sangat cocok untuk kondisi di Indonesia sebagai negara kepulauan maritim. 

Model pesawat N245 (defense-studies.blogspot.com) 
Model pesawat N245 (defense-studies.blogspot.com) 

Proyek pesawat N245 secara terpisah dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia. N245 juga sebetulnya menjadi terjemahan idealisme seorang Habibie, yang menginginkan kebutuhan Indonesia akan pesawat berbadan besar tidak tergantung pada negara lain. 

Tidak tergantung pada pesawat bikinan Boeing atau Air Bush. Sebagai bentuk kemandirian dalam transportasi udara dalam jangka panjang. Namun tentu butuh pendanaan yang tidak sedikit. Investasi untuk pengembangan kedua proyek pesawat tersebut diperkirakan sebesar 180-200 juta dolar AS atau sekira Rp 2,6 triliun.

Melihat kondisi saat ini, aktivitas penerbangan lesu dua tahun belakangan, penumpang tidak sebanyak yang diharapkan perusahaan maskapai kebanyakan merugi bahkan tutup. Perjalanan dinas PNS yang dikurangi oleh Pemerintah juga mengurangi omset maskapai. Jumlah penumpang tidak setinggi pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan beberapa bulan ini sama sekali berhenti. Perusahaan penerbangan banyak yang merugi.

Artinya kebutuhan untuk pesawat belum mendesak untuk saat ini. Bahkan sekiranya pesawat itu pun jadi dibuat, memasarkannya dalam kondisi perekonomian global yang lesu, juga menjadi problem tersendiri nanti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun