Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

[Resolusi Kocak 2017] Memulai Bisnis Kuliner Bersama Chef Icikiwir

31 Januari 2017   20:02 Diperbarui: 31 Januari 2017   20:20 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berawal dari Pie Susu (kolpri)

Dua tahun belakangan ini aku yang aktif dalam bisnis online penjualan alat-alat dapur jadi menggemari dunia memasak…. awalnya sekedar supaya bisa menjawab pertanyaan para konsumen akan penggunaan alat. Eh jadi demen masak apalagi setelah  menonton acara Master Chef Australia. Berawal dari season 3 hingga season 8 dimana tiap season bisa terdiri dari 80 episode  membawa pada pemahaman  bahwa memasak juga merupakan salah satu seni, seni mengolah masakan. 

Beberapa hasil eksekusi resep yang digelar di beranda Facebook ternyata mendatangkan order dari teman-teman. Hal ini mendatangkan ide untuk berbisnis kuliner. Sembari perlahan membuat kalkulasi bisnis, sepertinya tahun 2017 merupakan awal yang baik memasuki bisnis kuliner. Pada triwulan pertama 2017 saja kita sudah memasuki bulan Ramadhan dan seperti kita tahu bulan Ramadhan merupakan bulan yang anomali karena belanja konsumsi akan meningkat tajam…..yuk capcus semangat!!!

berlanjut dengan macaroni scottel
berlanjut dengan macaroni scottel
si Bocah dengan melted cheese lasagna
si Bocah dengan melted cheese lasagna
Sepertinya alam semesta mendukung ( mestakung ) saat aku secara tak sengaja berkenalan dengan seorang chef. Perkenalan pertama kami berawal di warnet, saat Arie si Driver Gojek  kuwawancarai masalah penghasilannya. Mungkin Ari malu karena lebih sering main game daripada ngojek hingga dia melontarkan kata-kata,

“Jadi lelaki itu harus bisa pegang prinsip dan punya harga diri. Kalau tidak cocok dengan atasan lebih baik keluar biarpun ditelponin boss biar masuk lagi dengan penawaran gaji dua kali lipat.  Contohnya tuh Haikal, dia keluar dari kerjaannya di café karena dituduh bohong ma boss waktu ga masuk karena sakit.”

Aku mengernyitkan dahi sembari mikir apa korelasi harga diri lelaki lain dengan incomenya seorang pengemudi gojek?

Namun Arie salah menafsirkan reaksiku,  dilanjutkan pembicaraan, “Haikal sampai ditawari gaji dua kali lipat biar balik tapi dia sudah terlanjur kesal dengan Bossnya.Padahal posisinya sudah chef. Tuh orangnya.”

Arie menunjuk deretan bangku di belakangku. Tanpa perlu menengok ke belakang kudebat penjelasannya, “Ah itu mah namanya emosian. Masa boss dah tawarin gaji dua kali lipat masih ngambek.”

“Bukan emosian tapi saya tuh sudah kerja keras di café itu. Dari bikin menu, hitungin anggaran, masak dan mengelola anak buah…..,” terdengar suara berat menjawab yang membuatku menengok ke belakang.

akun pinterest Reza Rahadian
akun pinterest Reza Rahadian
Dan terlihat seorang lelaki berparas ala Reza Rahardyan jika sedang tidak syuting …artinya rambut gondrong berantakan lengkap dengan segala jambang tak rapih. Teteup ya kalau rang ganteng biar berantakan teteup ganteng.

Lelaki itu coba menjelaskan masalah Trust yang tidak didapatnya dari si Boss yang juga owner dari café di Senopati dan Kelapa Gading.  Sementara saya menilai lelaki muda ini sebenarnya baper jadi saya katakan, “Anak muda memang suka emosi ya. Sikap boss yang seperti itu kan sebenarnya pertanda kalau dia butuh ma kamu. Kalau sakit kan tinggal tunjuki surat dokternya.”

Argumen selanjutnya memperlihatkan bahwa sebenarnya chef ini sedang galau antara melanjutkan profesi chefnya atau tidak padahal jam terbangnya sudah tinggi. Berbagai chef ternama seperti Chef Juna, Chef Arnold maupun chef Degan pernah jadi atasannya sebelum dia akhirnya naik jabatan jadi chef.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun