Nama Setya Novanto sudah tidak asing lagi di telinga bahkan namanya sudah menggelegar di ranah politik.
Sebab,laki-laki yang kerap dipanggil Setnov ini,sudah kedua kalinya tersandung kasus korupsi. Akibat kebalnya terhadap hukum, Setnov pun seringkali pula ia lolos dari jeratan korupsi. Sehingga traffic Setnov pun makin diurutan teratas. (Lihat Alexa versi Setnov red).
Setiap kali KPK menetapkan Setnov tersangka,setiap itu pula ia melawan secara hukum. Hebatnya, perlawanan Setnov seringkali menang di arena hukum.
Terakhir, pada tanggal 31 Oktober 2017 kembali KPK menerbitkan surat perintah penyidikan terkait kasus e-KTP. Tampaknya dari penetapan sebagai tersangka itu, penyakit Setnov pun kambuh lagi.
"Bapak di klinik. Di dalam rumah cuma ibu saja," ucap orang dekat Setya Novanto yang enggan disebutkan namanya.
Ia,penyakit Setnov!! Penyakit yang sering membawa keberuntungan bagi kemenangan hukum terhadap dirinya.
Sebab,setiap kali KPK tetapkan Setnov sebagai tersangka setiap itu pula sakitnya bakal kambuh.
Nah,dari sinilah yang bersangkutan akan menyusun strateginya. Jika strategi seperti ini, prapradilan pun pasti meneng lagi.
Seperti kemarin pada tanggal 17 Juli 2017 lalu KPK menetapkan Novanto sebagai tersangka atas kasus yang sama yaitu dugaan korupsi e-KTP.
Setelah penetapan itu, Novanto selalu mangkir dari panggilan KPK dengan alasan sakitnya kambuh lagi.
Bahkan, Novanto sempat dirawat di RS Siloam Semanggi, sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Premier Jatinegara.