Sialnya, si gadis tak sengaja menginjak seutas sulur. Sulur itu lalu menggeliat dan memanjangkan tubuhnya. Sulur mandrake melata menuju si gadis.
"Katamu sulur itu datang saat malam hari. Tapi kenapa sekarang mereka sudah muncul?!"
"Maaf, aku lupa memberitahumu, kalau mandrake itu juga akan hidup kalau bersentuhan dengan manusia!"
Si gadis dan mawar terus berlari menyelamatkan diri. Mereka hampir sampai di padang rumput tempat mereka datang tadi. Namun celakanya, kaki si gadis tersandung batu sehingga si gadis terjatuh.
Saat mandrake itu sudah di depan mata, bunga mawar itu segera mendekat kepada si gadis dan menyuruhnya untuk menghirup aromanya. Si gadis pun mencium bunga mawar yang digenggamnya. Menghirupnya dalam-dalam sampai aromanya masuk ke dalam hidung. Betapa harumnya.
Lalu tiba-tiba ia tak sadarkan diri. Tahu-tahu dia sudah berada di toko bunga itu lagi. Setelah nyawanya terkumpul dan kesulitan mengingat apa yang baru saja terjadi, ia bangkit dan membereskan barang-barang di sekitarnya.Â
Ia mengunci toko bunga itu, mematikan lampu lalu pergi ke lantai atas. Bukannya ke arah loteng, tapi ia malah menuju ke kamarnya dan menaruh bunga ajaib itu di lemarinya.
Tamat
Cerita sebelumnya:Â Kisah Roman: Si Gadis Penjual Bunga