Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Resesi Seks Sinyal Kemerosotan Kemampuan Saling Mencintai

9 Desember 2022   00:30 Diperbarui: 18 Desember 2022   12:00 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burung merpati. | Shutterstock/Daniel Prudek via Kompas.com

Kondisi ini membuat pemerintah melakukan upaya menggenjot tingkat perkawinan dengan menawarkan insentif uang tunai "bonus bayi" untuk menambah semangat memiliki anak.

Di Rusia juga sedang terjadi krisis populasi sehingga Presiden Rusia Vladimir Putin menghidupkan kembali penghargaan "Mother Heroine" yang ditujukan bagi wanita yang memiliki lebih dari 10 anak.

Penghargaan itu diperkenalkan Joseph Stalin setelah Perang Dunia II karena waktu itu populasi Uni Soviet menurun drastis mencapai puluhan juta. Namun Mother Heroine dihentikan saat Uni Soviet runtuh tahun 1991.

"Sang ibu akan diberikan 1 juta Rubel (Rp 248 juta). Yakni saat anak ke-10nya berusia 1 tahun dan seluruh anaknya masih hidup". Hal ini dilakukan karena menurut Statistik Rosstat terbaru, populasi Rusia menyusut rata-rata 86 ribu orang per bulan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan resesi seks bisa saja terjadi di Indonesia. Namun, prosesnya masih panjang, dan tak akan terjadi dalam waktu dekat, karena masyarakat Indonesia masih 'doyan' menikah. 

Kebanyakan orang Indonesia menikah memiliki tujuan pro-kreasi, atau keinginan memiliki anak.

"Potensi itu ada, ada ya, tapi sangat panjang, karena kan gini usia pernikahan semakin lama kan semakin meningkat. (Ini bicara ) pernikahan loh bukan seks," kata Hasto di Hotel Shangri La, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Beberapa faktor potensial menyebabkan krisis seks di Indonesia memang sudah mulai muncul karena, "Usia pernikahan mundur sebab menempuh studi, karier dan sebagainya," dan di Indonesia sudah mulai muncul sikap menunda memiliki anak dan menikah bagi masyarakat kota besar.

Misalnya wanita, saat ini lebih mementingkan kesejahteraan dan kualitas hidup bersama pasangannya. Sementara pria yang memilih tidak memiliki anak, biasanya hanya mementingkan kebutuhan menyalurkan gairah seksual dalam hubungan pernikahan.

Jika hal ini terus terjadi bukan tidak mungkin resesi seks bisa terjadi di Indonesia, dan bisa saja terjadi minus growth atau zero growth.

PENYEBAB KRISIS SEKS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun