Mohon tunggu...
Datuk Marwan Al Jafari
Datuk Marwan Al Jafari Mohon Tunggu... Lainnya - Ketua PW MABMI Kepulauan Bangka Belitung

Pegiat Budaya Melayu Kepulauan Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Rangkap Jabatan Anwar Ibrahim, Harapan Negeri Berkemajuan

7 Desember 2022   14:42 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:54 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi instagram MABMI KBB

Oleh: Marwan Alja'fari

Ketua PW MABMI KBB


PENYAMPAIAN tahniah kepada Dato' Seri Anwar Ibrahim (DSAI) dari kami MABMI dua hari lalu bolehlah dibilang terlambat. Sudah lebih dari sepekan. Tapi kalau kita perhatikan di media sosial, sampai hari ini pun ternyata tak sedikit yang baru menyampaikan tahniah.

Mungkin karena baru sempat atau alasan lainnya. Sementara kami dari MABMI sengaja menunggu momen hingga eforia pelantikan DSAI sedikit menyurut. Masalahnya, sampai hari ini pun eforia itu belum kunjung menurun.

Terlebih setelah DSAI dan para menteri melaksanakan rapat kabinet kemarin, dan dalam konferensi pers, beliau menyampaikan kepada khalayak apa yang menjadi keputusan rapat. Pujian mengalir deras atas hasil rapat tersebut.

Eforia seperti pasang naik kembali. Kelamaan, kalau kami tak segera sampaikan tahniah, meskipun sebetulnya selalu relevan untuk mentahniahi DSAI kapan saja. Hehe
Dari banyak poin yang disampaikan DSAI melalui konpers kemarin, satu hal yang menyedot perhatian adalah pemotongan gaji anggota kabinet sebesar 20%.

Menurut DSAI, itu dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi Malaysia yang katanya lagi sulit. Batin saya," Malaysia sulit apanya?" 1 Ringgit Malaysia saja hari ini tercatat di kisaran Rp 3.500,-. Sesulit-sulit ekonomi Malaysia saat ini, tentu lebih sulit ekonomi Indonesia.

Karena itu, tak salah tentunya  jika apresiasi diungkapkan banyak pihak atas keputusan DSAI yang tampak sekali kekuatan tekadnya memajukan ekonomi Malaysia.

Bahwa DSAI merangkap jabatan Perdana Menteri dan Menteri Keuangan sekaligus, tentu menimbulkan spekulasi atau dugaan publik bahwa DSAI yang sudah dari awal menyatakan tidak mengambil gaji sebagai PM, akan mengambil gaji dari pos Menteri Keuangan.

Dijawab DSAI, "Ada orang kata saya tak ambil gaji PM tapi ambil gaji Menteri Kewangan. Itu tak betul. Gaji Cuma satu saja." Itu artinya, sebagai PM, DSAI ada jatah gaji tapi tak diambil.

Sementara sebagai Menteri Keuangan tak ada alokasi gajinya! Masya Allah !!! Apakah pemotongan itu akan selamanya? Menurut DSAI, kalau ekonomi sudah pulih tentu akan dipertimbangkan lagi untuk penggajian penuh.

DSAI menyadari dan sempat menyatakan dalam konpers, bahwa pemotongan itu bukan suatu yang wajar. Karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada para menterinya yang telah bersepakat dan rela berkorban untuk pemotongan itu.

Pernyataan tersebut, menurut saya, mempengaruhi pandangan publik, khususnya lawan politik DSAI.  Sejak DSAI mengumumkan susunan kabinet, dan memasukkan politisi UMNO ke dalamnya, barisan lawan seolah langung punya peluru untuk disasarkan kepada Sang PM.  

Namun dengan menunjukkan bahwa menteri-menterinya adalah orang-orang yang rela berkorban, sedikit banyak pandangan negatif publik terhadap terpilihnya beberapa orang yang dianggap tak layak, jadi membias.

DSAI dengan kabinetnya tampak telah menunjukkan citra sebagai satu kesatuan kabinet yang soilid, dan siap berlari untuk menuju pemulihan ekonomi Malaysia.
Bagi saya, hal tersebut tentu saja inspiring !!! Bisa sangat panjang uraiannya mengapa demikian.

Tapi secara umum bisa disebutkan, bahwa DSAI terlihat paham sekali faktor apa yang menjadi persoalan penting Malaysia (dan mungkin juga Melayu) saat ini. Dan yang mendukungnya, bukan hanya puak Melayu saja. Sangat banyak etnis China di Malaysia yang mendukung Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin DSAI.

Memang, dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) itu ada DAP (Democratic Action Party) yang didominasi dan dipimpin etnis China. Bahkan, partai tersebut meraih kursi parlemen terbanyak di dalam koalisi PH, mengalahkan jumlah kursi PKR (Partai Keadilan Rakyat) pimpinan Anwar Ibrahim.

Namun DAP nyatanya tak mempermasalahkan ketika jumlah kursi kabinet mereka justru di bawah PKR, bahkan di bawah UMNO (yang sebelumnya menjadi lawan dari Pakatan Harapan). Sejak awal para pemimpin DAP memang siap berkorban, asal yang memimpin Malaysia adalah Anwar Ibrahim!
Kata orang Bangka', " Nak matei ngelawan a"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun