Mohon tunggu...
Maria Pankratia
Maria Pankratia Mohon Tunggu... -

cuma ingin "happy" jadi diri sendiri. Persetan apa omongan orang, persetan apa pikiran orang dan persetan dengan pendapat orang. Saya bukan dibentuk berdasarkan semua "Yang dari orang" tapi saya berdiri diatas apa yang saya yakini dan saya jalani!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Alam

24 September 2012   19:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamar saya di Lantai dua
Kotak sabun yang selalu setia
Saat Renjana, Bahagia atau tertawa
Adalah moment berkualitas yang rahasia
Karena hanya ada perabotan dan saya

Kemudian itu dia Jendela...
Jendela dimana saya dapat memandang leluasa
Kepada langit dan juga senja
Yang tak ayal, juga pengasuh setia
Mata hati, mata pikiran dan air mata

Di ujung agak ke barat ada sebatang pohon tua
Yang pada sebuah nyata
Berdiri tepat diatas kuburan para penjaga
Penjaga tanah ini yang memuja Tuhan, Alam dan Sesama
Tri Hita Karana

Subuh ini, saya mencoba menelaah dan seraya terjaga
Pohon itu kini meranggas dan tak lagi membikin saya terlarut padanya
Rupanya laku hati dan pikiran membuat risau beliau juga

Maafkan saya (>_<)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun