Perjalanan saya kali ini ke Irak dalam pengawalan militer Irak yang siap siaga di sudut kota. Foto Presiden Saddam Hussein yang ketika ke Irak tahun 1992, sudah tentu tidak ada lagi. Era Saddam Hussein telah berakhir.
Waktu saya banyak dihabiskan di Kedubes Indonesia di Baghdad. Dahulu di tahun 1992, saya hilir mudik di kota Baghdad, tetapi perjalanan kedua tidak mungkin. Bom-bom mobil hampir setiap hari meledak.
Hari Jumat, tanggal 19 September 2014, pihak Kedubes memberitahu saya bahwa besok akan diajak ke Kufa (Kufah). Besok paginya sudah dipersiapkan mobil anti peluru, milik Kedubes Indonesia di Baghdad. Untuk menjaga berbagai kemungkinan yang terjadi.
Kemudian kami pulang. Di tengah perjalanan, kami mampir di makam Nabi Ayub as, nabi yang dikenal kesabarannya dan sangat taat menjalankan ibadah.
Besoknya, tanggal 22 September di Kedubes Indonesia di Baghdad, saya merenungi perjalanan saya dan bersyukur, karena diizinkan Allah SWT berkunjung ke tempat bersejarah ummat Islam. Lebih jauh dari itu, saya bersyukur diberi panjang umur, karena pada tanggal 22 September adalah hari kelahiran saya.Di dalam kamar Kedubes itulah saya merenung dan berdoa.
Imam Ahmad bin Hanbal dimakamkan di Kompleks Pemakaman Bab Harb yang tertelak di kawasan el-Hibna, sebelah barat Pemakaman Quraisy. Selain Sang Imam, banyak nama yang dimakamkan di sini, di antaranya sejarawan al-Khathib al-Baghdadi.