Mohon tunggu...
Dasilva ari
Dasilva ari Mohon Tunggu... Pengacara - Sebab kita sering lupa, maka menulis adalah kunci

Coguyon ergo sum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Susahnya jadi Pemerintah di Musim Wabah, Rakyatnya Pongah

27 Maret 2020   23:12 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:32 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang pertama, ingin saya ucapkan duka mendalam dan bela sungkawa atas meninggalnya ibu H. Sudjiatmi, ibu dari presiden Joko widodo. Perasaan sedih, tentunya menambah kemelut di hati beliau. 

Sebab, saat ini pemerintahan sedang mengalami masa sulit, ditengah mewabahnya virus covid-19 dan melemahnya harga rupiah. Beliau sebagai pimpinan tertinggi negeri ini, harus memikirkan cara untuk menyelesaikan biduk permasalahan tersebut. Belum lagi beliau secara individu harus menghadapi duka ditinggalkan energi nomor 1 nya, ibunya.

Terkhusus penanganan covid 19. Aku sangat masih optimis bangsa ini sanggup  untuk menghentikan pandemi ini. Terbukti berbagai pandemi penyakit yang masuk di indonesia sudah tertangani dengan baik. 

Mulai dari kolera, pes, malaria, sars, berbagai jenis flu, semua sudah dapat dijinakan dan kini hidup bersama masyarakat. Itulah sebabnya aku sangat optimis masyarakat indonesia bersama pemerintah mampu menghadapi badai virus dengan baik.

Asal masyarakat nurut dengan apa yang menjadi arahan pemerintah. Salah satu bentuk optimisku adalah, pemerintah tentu memiliki berbagai cara untuk menghentikan laju penyebaran virus covid-19. Salah satu caranya adalah instruksi untuk mengisolasi diri sampai 14 hari kedepan. 

Banyak yang sadar dan mengikuti instruksi tersebut. Ajakan mengisolasi diri bukan hanya melalui pemerintah, sejumlah artis dan influencer mulai mengkampanyekan dan mengajak masyarakat untuk mengisolasi diri. 

Aku anggap cara ini efektif untuk mengurangi laju mata rantai penyebaran covid-19. Mengisolasi diri dapat menghidarkan diri dari potensi tertular dan menulari orang lain. Sehingga putus lah mata rantai penyebarab virus covid-19.

Tidak hanya itu, himbauan untuk menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan 6 langkah juga dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat. Jangankan 6 langkah, kalau ada puluhan langkah-pun akan dilakukan demi menghindari virus. Anjuran untuk menggunakan hand sanitizer pun juga dilaksanakan. Bahkan, kalau pemerintah menghimbau untuk mandi menggunkan  itu, pasti juga akan dilakukan.

Tapi namanya orang indonesia, kalau gk bandel sehari rasanya aneh. Dihimbau kanan kiri bahkan ada instruksi yang resmi dari pemerintah, masih aja suka membantah. 

Sepertinya memang benar, orang indonesia lahir dengan jiwa-jiwa memberontak yang kental dari dalam dirinya. Jangankan himbauan untuk berdiam diri di rumah, mie instan yang cara penyajiannya diharuskan di rebus saja, nyatanya masih ada yang di makan mentah - mentah.

Di kota Malang, kotaku. Sudah di tetapkan sebagai kota dengan zona merah penyebaran virus covid 19. Yang harusnya masyarakat diam di rumah untuk menghentikan penyebaran virus, nyatanya masih ada saja yang bandel untuk keluyuran di sepanjang kota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun