Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cinta Rupiah, Wujud Kebanggaanku Sebagai Orang Indonesia

5 Januari 2018   21:56 Diperbarui: 6 Januari 2018   11:44 2167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang Rupiah Tahun Emisi 2016 [Dok. Darul Azis]

Pertama, karena uang merupakan simbol kedaulatan negara kita. Apabila uang rupiah kalah pamor atau yang lebih banyak digunakan dalam transaksi adalah mata uang negara lain, maka sejatinya Indonesia telah kehilangan kedaulatannya. Kehilangan kehormatannya. Padahal kedaulatan dan kehormatan ini sangat penting bagi sebuah negara, ssama pentingnya dengan harga diri yang melekat pada setiap manusia. Dengan selalu bertransaksi menggunakan uang rupiah, maka berarti kita turut menjaga martabat, kedaualatan, dan kehormatan negara kita sendiri. Iya dong, harus gitu! Kalau bukan warga negaranya sendiri, siapa lagi? Iya, kan?

Kedua, karena amanah undang-undang. Kewajiban untuk bertransaksi dengan menggunakan uang rupiah telah diatur dalam Undang-Undang. Dan sebagai warga negara, kita wajib mematuhinya.

Ketentuan ini sifatnya memaksa, bahkan terdapat konsekuensi hukum yang menyertainya.  Pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun penjara dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) mengancam setiap orang yang tidak bertransaksi dengan menggunakan uang rupiah (UU No 7/2011 pasal 35). 

Ketiga, untuk memperkuat nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Penggunaan mata uang asing di Indonesia dapat mengakibatkan permintaan terhadap uang tersebut semakin tinggi. Semakin tinggi permintaan, maka harga jual mata uang semakin tinggi. Sehingga kita harus merogoh kantong lebih dalam (mengeluarkan uang rupiah lebih banyak).

Eksesnya, nilai tukar uang rupiah pun kemudian jadi melemah. Tak berhenti sampai di situ, hal ini kemudian akan berdampak langsung pada perekonomian negara kita.

Seperti misalnya, harga barang-barang jadi naik, daya beli masyarakat semakin menurun, kemiskinan bertambah, dan ini akan menjadi bom waktu yang bisa meledak setiap saat karena pada akhirnya juga dapat menimbulkan terjadinya konflik sosial dan kekacauan situasi politik dan keamanan.

Mengerikan bukan? Ya, sangat mengerikan. Dan aku yakin, tidak seorang pun di negara ini yang menginginkan hal itu terjadi.

Kunci Untuk Menjadi Negara Maju

Majunya sebuah negara-bangsa adalah ketika warga negaranya memiliki kebanggaan yang besar terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Amerika Serikat dalam hal ini bisa menjadi contohnya. Ia bisa menjadi negara adidaya seperti sekarang ini karena warga negaranya memiliki kebanggaan yang sangat tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Mereka tidak akan segan-segan untuk berkata dengan lantang, "I'm American!" dengan penuh rasa bangga.

Kebanggaan terhadap negara Indonesia bisa diwujudkan melalui penggunaan uang rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran di Indonesia. Ini karena pada uang rupiah sendiri telah terdapat simbol-simbol sakral negara, seperti gambar lambang negara "Garuda Pancasila",  frasa "Negara Kesatuan Republik Indonesia" dan gambar pahlawan nasional, tari nusantara, dan pemandangan alam Indonesia.

Hal ini bisa kita lihat misalnya pada uang rupiah tahun emisi 2016 yang dikeluarkan pada 19 Desember 2016 lalu, bertepatan dengan Hari Bela Negara. Uang yang dikeluarkan meliputi semua pecahan, yakni Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000, Rp500, Rp200, dan Rp100.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun