Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjadi Pejuang Nilai dan Agen Perubahan Informasi Lewat Situs Blog

17 Januari 2017   07:46 Diperbarui: 20 Januari 2017   23:33 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via www.equiteqedge.com

Saya pertama kali berkenalan dengan blog pada tahun 2012.  Bermula dari iseng-iseng karena saat itu saya sedang gandrung-gandrungnya dengan dunia baca-tulis, atau lebih tepatnya karena baru pada saat itulah saya mendapatkan akses untuk mengaktualisasikan hobi dan minat saya. Sebelumnya, jangankan untuk menulis, buku bacaan saja sangat terbatas. Padahal untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan, seseorang butuh buku bacaan yang sangat banyak.

Saat itu saya belum punya laptop sendiri, sehingga masih harus numpang fasilitas komputer dan jaringan wifi gratis di kampus. Ketika jam istirahat tiba, saya akan bergegas menuju komputer kampus dan memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya. Kebetulan saat itu saja juga diamanati oleh ketua BEM di kampus untuk mengurus blog organisasi sekaligus mengisi kontennya sehingga saya 'legalitas' untuk sering menggunakan fasilitas tersebut.  Kegiatan tersebut terus berlanjut sampai saya masuk semester tiga dan punya laptop sendir. Sejak saat itu intensitas ngeblog saya semakin menggila. Terlebih ada salah seorang dosen yang sangat suportif terhadap mahasiswa-mahasiswinya yang gemar menulis. Dan saya pun tak luput dari mendapatkan dukungan beliau, sehingga semangat untuk menulis terus menyala, walau sekadar di blog.

Namun ternyata dari sanalah saya kemudian banyak mendapatkan pelajaran dan ilmu, khususnya dalam dunia tulis-menulis. Dua tahun selanjutnya, tepatnya pada hari Selasa, 22 April 2014, tulisan saya untuk pertama kalinya dimuat di kolom opini mahasiswa Skh. Kedaulatan Rakyat, setelah berkali-kali mengirim tulisan dan tidak pernah dimuat. Terang saja saya semakin bersemangat menulis, karena apresiasi dan dukungan terus-menerus datang bertubi-tubi. Setiap minggu, saya selalu mengirimkan tulisan. Dan jika tidak dimuat, karena saya punya blog, maka tulisan-tulisan itu pun saya ‘buang’ di blog. 

Tiga tahun kemudian, yakni pada September 2015, saya akhirnya memutuskan untuk membeli domain sendiri;  www.daroelazis.com. Uang untuk membeli domain itu pun, saya ingat betul adalah hasil dari honor tulisan di koran. Terkait pembelian domain, sebenarnya tak ada motif yang lebih tinggi selain agar terlihat lebih keren dan terpercaya saja.. hehe. Sebuah tulisan, tentu akan lebih dipercaya orang jika dimuat di blog berbayar, demikian pikir saya kala itu.

Pada tahun akhir tahun 2015, alhamdulillah saya sudah berhasil menyelesaikan pendidikan S1 dan kemudian pada awal tahun 2016 saya mendedikasikan diri menjadi seorang narablog secara penuh. Saya juga mengganti nama situsblog saya menjadi "Kata Sikap" dari yang sebelumnya “Archives’’ (media penyimpanan tulisan). Itu saya lakukan sebagai bentuk pernyataan sikap saya, baik sebagai seorang narablog maupun seorang warga negara.

Sebagai seorang narablog, saya merasa harus bersikap karena saat itu saya melihat dunia per-blogging-an amat sangat memprihatinkan, ditandai dengan banyaknya konten-konten salin tempel, hoax, sensasional, rasis, dan menjerumuskan pembacanya. Sedangkan sebagai warga negara, saya pun juga merasa demikian seiring kian dinamisnya pergerakan politik, sosial, budaya, maupun ekonomi di Indonesia. Saya merasa punya tanggungjawab untuk turut memberikan pandangan-pandangan terkait isu-isu tersebut.

Dan pada tahun 2017 ini, situsblog saya tersebut berganti nama lagi menjadi "Ruang Bahagia" dengan jargon "Mari Berbahagia Bersama. Di Sini!". Pemilihan nama dan jargon tersebut didorong oleh keinginan agar masyarakat konsumen informasi elektronik bisa lebih berbahagia dengan kehadiran situsblog saya di tengah kondisi politik, ekonomi, dan sosial serta agama yang terus bergejolak tiada henti, entah sampai kapan.

Ngeblog Adalah Soal Memperjuangkan Nilai


Bagi saya, menjadi seorang narablog di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini tak cukup dengan menulis dan memosting artikel sebanyak-banyaknya. Lebih dari itu, seorang narablog harus tahu apa nilai yang ia perjuangkan melalui blognya.  Terkait hal ini, saya punya sedikit cerita.

Saya dulu sebenarnya pernah bercita-cita menjadi orang media cetak. Untuk mewujudkan cita-cita itu, beberapa kali sempat mengikuti pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh Swara Kampus Skh. Kedaulatan Rakyat dan sebuah organisasi kedaerahan di DIY serta magang jurnalistik di KR dalam beberapa waktu. 

Namun kemudian, seiring perkembangan dunia digital yang terus bergerak cepat, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada arah perkembangan media massa cetak ke daring, saya akhirnya memilih untuk menjadi seorang narablog. Karena dengan menjadi seorang narablog, saya dapat lebih bebas dalam menyampaikan berita, mengutarakan pendapat, serta tidak terikat pada ideologi yang diusung perusahaan pers.

Dalam mengelola blog, saya menyertakan keyakinan bahwa apa yang saya lempar kepada pembaca haruslah bernilai guna. Saya memosisikan blog saya layaknya perusahaan media massa. Seperti halnya media massa, saya juga merasa memiliki tanggungjawab untuk dapat memberikan edukasi, informasi, dan hiburan yang bermutu bagi masyarakat dan tetap memberikan kritik bagi penguasa sebagai penyeimbang pemerintahan. Tak lupa, saya juga menjadikan situsblog saya sebagai sumber penghasilan, sehingga saya dapat menolong -sekurang-kurangnya- diri saya sendiri dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.

Oh iya, nilai lain yang juga saya perjuangkan adalah menjunjung tinggi bahasa Indonesia dan kaidah penulisannya diupayakan selalu sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (dulu EYD).

Nilai-nilai itulah yang  menurut saya menjadi pembeda antara narablog satu dengan yang lain yang jumlahnya sudah sangat berlimpah. Ada jutaan informasi, data, dan tulisan yang bisa diakses setiap saat oleh pengguna internet. Ada jutaan narablog yang tak pernah lelah memproduksi artikel. Ada ratusan portal berita online yang terus-menerus ‘menyerang’ dengan berbagai macam berita.

Di era yang kian cepat dan padat ini, masyarakat dihadapkan pada banyak pilihan bacaan. Informasi, ilmu, dan pengetahuan. Mulai dari yang sampah hingga yang mutiara. Mulai dari yang sangat jauh dan tak berpengaruh apa-apa terhadap kehidupan kita, hingga yang begitu dekat dengan diri kita. Mulai dari yang hanya menjual sensasi hingga yang benar-benar berisi. Mulai dari yang judulnya menipu sampai yang nirmutu. Mulai dari hoax hingga yang bikin hoex. Informasi itu datang mengepung kita setiap hari. Tanpa pernah ada tanda-tanda akan berhenti.

Dalam kondisi seperti itu, ada satu pertanyaan yang harus mampu dijawab oleh para narablog, yakni value apakah yang ia berikan kepada pembacanya?

Dengan menjawab pertanyaan tersebut dan berkomitmen terhadapnya, maka berarti ia sudah turut menjadi agen literasi digital. Saya percaya, seorang narablog adalah manusia-manusia melek informasi. Karena itu, menjadi sebuah tanggungjawab moral bagi mereka untuk dapat turut berpartisipasi dalam gerakan literasi digital. Karena sampai saat ini,  masih banyak sekali pengguna internet yang masih terjebak dan tersesat dalam belantara informasi dan pengetahuan yang menyesatkan. Masih banyak sekali pengguna internet yang setiap saat digiring selayak keledai bodoh hanya demi terbentuknya sebuah opini.  

Wahai para narablog Indonesia, kita perangi informasi-informasi sampah; baik yang diproduksi oleh para narablog penggila rupiah, portal berita online copy paste, maupun media-media massa kita, yang masih bebas berkeliaran. Kita sajikan informasi dan tulisan yang benar-benar berguna; informasi yang tak hanya menjual sensasi melainkan lebih mengutamakan isi; informasi yang tak sekadar menghibur namun juga merawat nalar kewarasan agar tidak perlahan hancur; dan informasi yang benar-benar memiliki nilai hidup yang menghidupkan.

Mari bersama-sama kita buktikan bahwa bahwa kita bisa memperoleh dan menyajikan informasi, ilmu, dan pengetahuan yang lebih bernilai dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Mari bersama-sama menjadi yang terdepan dalam menghadirkan informasi, ilmu, dan pengetahuan yang benar-benar berguna dan dapat mencerdaskan semua.

Mari, wahai para narablog Indonesia, bersama-sama kita menjadi agen perubahan di era keterbukaan informasi ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun