Banyak perusahaan kini menggunakan sistem ATS (Applicant Tracking System) yang memindai CV untuk kata kunci terkait AI, seperti "machine learning" atau "data analytics". Dengan demikian, mencantumkan kompetensi AI di CV dapat meningkatkan peluang lolos tahap penyaringan awal.
Tren dan Prediksi Masa Depan
Tren di 2025 menunjukkan bahwa AI semakin terintegrasi dalam dunia kerja. JobWiZ menyoroti bahwa keterampilan teknologi, termasuk AI, menjadi salah satu dari tiga keterampilan utama yang dicari perekrut, bersama dengan komunikasi dan manajemen proyek. Industri seperti teknologi informasi, keuangan, dan e-commerce bahkan mulai mensyaratkan pemahaman dasar AI, seperti penggunaan alat otomatisasi atau analisis prediktif.
Namun, tidak semua pekerjaan akan menuntut kompetensi AI. Di sektor seperti pendidikan, pelayanan pelanggan, atau seni, keterampilan lunak seperti empati, kreativitas, dan kerja tim sering kali lebih dihargai.Â
Resume Genius menekankan bahwa CV yang sukses di masa depan adalah yang menyeimbangkan keterampilan teknis dengan cerita personal. Misalnya, seorang pelamar bisa menonjol dengan menjelaskan bagaimana mereka menggunakan AI untuk menyelesaikan masalah di proyek sebelumnya, sambil menunjukkan kepemimpinan atau kolaborasi.
 Kompetensi AI menunjukkan bahwa Anda relevan dengan perkembangan teknologi, yang sangat dicari di industri modern.
Kata kunci AI, seperti "deep learning" atau "natural language processing," membantu CV lolos sistem penyaringan otomatis.
Keterampilan AI dapat diterapkan di berbagai peran, dari pemasaran hingga sumber daya manusia, meningkatkan peluang kerja.
Sebagai contoh, LiveCareer mencatat bahwa alat pembuat CV berbasis AI kini membantu kandidat menonjolkan keterampilan teknis dengan desain profesional dan kata kunci yang tepat, sehingga CV lebih menarik bagi perekrut.
Meski kompetensi AI menjanjikan, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan
CV yang terlalu fokus pada keterampilan teknis mungkin terasa kurang personal. Perekrut sering mencari kandidat dengan kepribadian dan nilai yang sesuai dengan budaya perusahaan, seperti yang dijelaskan di Forbes.