Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cara Menciptakan Institusi Pemerintah yang Antikorupsi

5 Desember 2022   14:20 Diperbarui: 5 Desember 2022   15:40 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bila kaitannya dengan reformasi atau transformasi antikorupsi pada institusi pemerintah, justru keterbatasan model perubahan Lewin tersebut yang cocok. Pihak pimpinan yang memiliki kekuasan formal berupa wewenang dan tanggung jawab bisa leluasa mengarahkan seluruh pegawai (bawahannya) untuk menerapkan sikap perilaku antikorupsi.

Benchmark Model Perubahan Lewin kepada Kang Mus Preman Pensiun

Perkataan Kang Mus Preman Pensiun di hadapan para anak buahnya, "Dulu-dulu kita banyak salah, kita mungkin gak berkah. Sekarang pikiran kita sudah berubah. Kerja kita harus jadi ibadah. Bismillah."

Baca artikelnya di sini.

Kalimat "Dulu-dulu kita banyak salah" adalah penciptaan motivasi untuk berubah dari Kang Mus kepada para anak buahnya. Sedangkan kalimat "kita mungkin gak berkah" adalah pembuktian dari Kang Mus terhadap dampak negatif dari sikap perilaku lama mereka. Jadi, kalimat pertama Kang Mus adalah tahap unfreezing pada model perubahan Lewin.

Kalimat "Sekarang pikiran kita sudah berubah" adalah penyampaian sikap perilaku terkini (yang diharapkan) dari Kang Mus kepada para anak buahnya. Jadi, kalimat kedua Kang Mus adalah tahap changing/movement.

Kalimat "Kerja kita harus jadi ibadah. Bismillah" adalah stabilisasi perubahan dengan konsisten meninggalkan kerjaan sebagai preman, beralih menjadi pengusaha kecimpring dengan mempekerjakan beberapa mantan anak buahnya. Ini adalah kesempatan bagi beberapa mantan anak buahnya untuk menujukkan sikap perilaku terkini.

Empat kalimat Kang Mus tersebut adalah cerminan sikap seorang pemimpin, bukan pimpinan.

Sebagai seorang pemimpin, Kang Mus berani mengakui kesalahannya (mewakili seluruh anak buahnya), lalu berani mengatakan secara jelas tanpa lip service membentuk komitmen untuk berubah. Setelahnya, Kang Mus pun sanggup memberikan solusi sebagai pengganti sikap perilaku yang lama, yaitu beralih merintis usaha serta mengajak para mantan anak buahnya.

Kang Mus paham betul posisi dia sebagai pemimpin yang bisa memberikan teladan kepada para anak buahnya, tanpa pernah merasa terkungkung masa lalunya yang kelam.

Selamat Hari Antikorupsi Sedunia Tahun 2022. Indonesia pulih bersatu lawan korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun