Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cara Menciptakan Institusi Pemerintah yang Antikorupsi

5 Desember 2022   14:20 Diperbarui: 5 Desember 2022   15:40 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tuntutan masyarakat tersebut memberi tekanan pada institusi pemerintah untuk berubah, dari yang sebelumnya terbiasa korupsi menjadi antikorupsi. Suatu perubahan yang sangat sulit, tapi bukan suatu yang mustahil.

Kondisi tuntutan masyarakat yang selanjutnya menjadi tekanan bagi institusi pemerintahan tersebut selaras dengan pendapat seorang ahli fisika serta ilmuwan sosial bernama Kurt Lewin yang mengungkapkan bahwa dalam menghadapi tekanan, organisasi harus melakukan perubahan hingga perubahan tersebut menghasilkan sesuatu yang diharapkan.

Kurt Lewin pun mengenalkan 3 (tiga) tahap perubahan yang terencana dengan menjelaskan bagaimana memulai, mengelola, dan menstabilkan proses perubahan. Model perubahan Lewin ini dapat diterapkan institusi pemerintahan dalam reformasi atau transformasi antikorupsi.

Tiga tahap tersebut adalah:

  • unfreezing
  • changing/movement
  • refreezing

Hal utama yang mesti diupayakan pada tahap unfreezing adalah menciptakan motivasi seluruh pegawai (pimpinan tertinggi sampai bawahan) untuk berubah jadi antikorupsi. Penciptaan motivasi yang paling kuat adalah dengan membuktikan bahwa sikap perilaku korupsi yang selama ini dilakukan adalah salah. Pembuktian tersebut bisa dengan memperlihatkan fakta kasus korupsi para pejabat yang membawa kerugian besar bagi pelaku, keluarganya, lingkungannya, institusinya, bahkan negaranya.

Contoh pembuktian tadi adalah pembuktian konsekuensi atas pelanggaran ketentuan institusi ataupun negara (hukum). Pembuktian lain yang lebih kuat adalah dengan memperlihatkan konsekuensi atas pelanggaran ketentuan Tuhan (agama) yang bernama dosa.

Aksi yang pas pada tahap unfreezing adalah internalisasi, sosialisasi, dan diseminasi antikorupsi kepada seluruh pegawai.

Setelah menciptakan motivasi pada tahap unfreezing, selanjutnya adalah penyampaian sikap perilaku terkini (yang diharapkan) pada tahap changing/movement, yaitu sikap perilaku antikorupsi.

Penyampaian sikap perilaku antikorupsi yang paling efektif adalah yang dari pimpinan tertinggi institusi diikuti oleh seluruh pimpinan tinggi lainnya, sebelum dari para ahli atau dari hasil benchmark, serta pelatihan antikorupsi.

Tahap terakhir dari model perubahan Lewin adalah tahap refreezing. Tahap ini adalah tahap stabilisasi perubahan dengan memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai untuk menujukkan sikap perilaku terkini, sikap perilaku antikorupsi. Sikap perilaku para pegawai tersebut mesti diapresiasi secara fair lewat mekanisme reward and punishment.

Tak ada gading yang tak retak. Begitu pun dengan model perubahan Lewin ini. Salah satu keterbatasan model perubahan Lewin ini adalah terlihat menganjurkan pendekatan manajemen perubahan dari atas ke bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun