Pekik Seteru Tembuni
api bercumbu dengan ketamakan
menyambar rumpun yang kerontang
hangus maruah lenyapkan syafakat
seringai muslihat bersembunyi di balik larat
menjilat peluh uri yang tertunduk lesu
repihkan seluruh jejak insaniÂ
hirapkan khalikah serindai
luput nagari dari tepukan rentakaÂ
namun kembali terantuk pasak penuh pamrih
yang terpatri liar di antara lapar jelata
buta tuli lubuk berselimut tiranis
rebahkan peduliÂ
berat siku bertutur
haruskah tunak berdiri
di antara pekik seteru tembuni
yang lebih liar dari ledakan peluru kendali
hingga semua luruh dilahap angkara
lenyap sejarah zamin yang pernah terpahat
miris
semoga terbit padri
rengkuh kembali hijaunya bentala
Kebumen, 2 Agustus 2023
#karyaaslidanusupriyati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H