Mohon tunggu...
Danri Agus Saragih
Danri Agus Saragih Mohon Tunggu... Freelancer - Social Antropology

Setiap Individu adalah bagian komunitas Budaya. Hargailah setiap Budaya yang ada, maka kamu sudah menghargai Manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senjata Ampuh Membasmi Korupsi

23 Agustus 2019   06:31 Diperbarui: 23 Agustus 2019   07:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Alangkah baiknya seluruh murid di satu ruangan tersebut harus di beri tugas bersamaan secara keseluruhan untuk melakukanya dan di koordinir dengan baik dan mengajarkan nilai-nilai yang bisa di pelajari dari budaya Gotong Royong, sehingga dalam pemikiran individu bergotong royong itu bukan hanya untuk menciptakan ruangan kelas yang bersih tetapi jauh dari itu nilai positif yang bisa di ajarkan kepada para generasi muda. 

Salah satu nilai yang bisa di ajarkan dari Gotong Royong adalah mengutamakan kepentingan bersama dan tidak mementingkan diri sendiri. Mementingkan diri sendiri merupakan karakter dari koruptor, sehingga dengan budaya Gotong Royong nilai tersebut akan bisa di kikis dari diri individu. Dan masih banyak lagi nilai positif yang bisa di ajarkan kepada generasi muda supaya tidak tertular oleh penyakit korupsi.

Tentunya untuk menciptakan individu yang bisa menerapkan nilai-nilai Gotong Royong membutuhkan waktu bertahun-tahun dan lembaga sekolah adalah sebuah lembaga yang bisa menjalankannya untuk para muridnya dengan rencana program yang terstruktur.

Pentingnya edukasi bagi para masyarakat tentang hakikat Uang, sebab faktor Utama Manusia Korupsi adalah Untuk Uang. Uang mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia, sehingga Uang seakan bebas di gunakan untuk apa saja. 

Uang mempunyai Nilai tetapi dewasa ini Nilai dari Uang tersebut tidak ada lagi. Nilai Uang dimaksud peneliti di sini, bukanlah Nilai Nominal dari Uang itu. Nilai uang yang dimaksud adalah nilai Fungsingnya sebagai alat transaksi.

Orang-orang sederhana ( masyarakat sederhana) menggunakan mata uang bersifat khusus. Ini berbeda dengan mata uang yang kita gunakan sekarang yang bersifat Multi purpose money. Artinya uang tersebut dapat di gunakan sebagai alat transaksi untuk segala keperluan yang di butuhkan. 

Ke khasan masyarakat sederhana dalam menggunakan mata uang patut kita tiru. Seperti cerita seorang yang pernah tinggal selama 9 bulan pada suku bangsa Asmat di Irian Jaya. Ia berada di sana pada pertengahan 1960-an, Tahun-Tahun ketika sistem moneter ( rupiah) mulai di perkenalkan. 

Orang tadi terheran-hhera mengapa orang Irian tidak mau menerima uang rupiah kecuali yang kertasnya berwarna merah dengan tulisan 100,-!harga sebuah tas Noken suku asmat 500,-. 

Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Noken harus di bayar dengan 5 lembar uang 100,-. Kalau pembeli ingin membayarnya dengan jumlah uang kertas yang yang nominalnya lain pembayaran pasti akan di tolak.(Sjahrir 1999:48).

Dari kehidupan suku Asmat tersebut kita bisa lihat bahwasanya uang tersebut mempunyai nilai yang tidak bisa di persalah belikan. Akan tetapi dewasa ini, sebagian orang sudah tidak mengerti Uang itu fungsinya sebagai apa. Semakin multi fungsinya uang (Rupiah), sehingga untuk menyogok/menyuap Uang di gunakan. 

Dari fungsi uang yang dibuat oleh orang-orang dewasa ini, uang (Rupiah) sudah tidak mempunyai nilai lagi. Sebab sebagian orang memandang uang hanya sebagai alat transaksi, mereka tidak memandang nilai dari transaksi apa saja yang layak menggunakan uang (Rupiah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun