Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Alasan Mengapa Porsi Makanan di Restoran Mewah Kecil

9 November 2021   10:18 Diperbarui: 9 November 2021   10:35 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makanan di restoran mewah. | Sumber: pixabay

Makan di restoran mungkin hal yang biasa bagi sebagian kalangan. Apalagi jika restoran yang dikunjungi mewah dan wah. Tentu bisa menguras kantong lebih dalam lagi. 

Meskipun saya tidak pernah makan di restoran mewah, tapi pernahkah kita memerhatikan porsi makanan di restoran mewah sedikit? Piringnya sebesar gaban makanannya setitik. 

Tentu menjadi pertanyaan mengapa bisa demikian. Hal ini jauh berbeda dengan porsi warteg yang biasa saya makan. Dalam satu porsi terdapat nasi, sayur, telur, kerupuk dan masih banyak lagi. Tentu lebih ramah di kantong. 

Ternyata di balik itu semua ada alasan tersendiri mengapa porsi makanan di restoran mewah sedikit. Alasan tersebut beragam, mulai dari bahan yang mahal hingga dari sisi psikologis. 

Ide porsi makanan sedikit muncul pada awal abad ke-20 di Prancis. Dengan porsi sedikit, kita bisa menikmati beragam hidangan. Mulai dari makanan pembuka, pastry hingga dessert. 

Porsi makanan yang sedikit memberi kesan mewah pada kita. Apalagi, restoran mewah biasanya dilengkapi dengan suasana nyaman dan peralatan makan yang mewah juga.

Hidangan di restoran mewah juga banyak. Mungkin saja bisa lebih dari enam hidangan, jika porsi makanan yang disajikan besar, tentu kita tidak akan bisa memakan itu semua. Hal ini memang sengaja didesain dengan sebutan "edisi terbatas."

Bahan makanan di restoran mewah jelas memiliki kualitas yang bagus. Bahan makanan tersebut tidak hanya dibeli dari satu supermarket saja. Melainkan didapat dari produsen yang selalu menjaga kualitas makanannya. 

Tidak jarang bahan makanan di restoran mewah melalui impor. Tentu bahan impor memiliki kualitas yang tinggi. Jadi tidak heran jika porsi yang disediakan kecil. 

Ketika kita memesan makanan mewah, lalu makanan tersebut datang dengan porsi sedikit, otak kita akan merasa senang. Hal itu memang logis, karena kita tahu jika bahan mahal hanya disajikan dengan porsi kecil. 

Tentu hal ini berbeda jika kita memesan makanan mewah, tapi porsi yang disajikan begitu banyak. Dengan begitu, kita justru menjadi bertanya kualitas bahan makanan itu seperti apa. 

Mungkin saja bahan makanan yang dipakai berkualitas rendah. Di sisi lain, porsi yang banyak akan memberi kesan biasa pada diri kita. Misalnya pasta, kita bisa saja membuat pasta dengan porsi banyak di rumah. 

Tapi, jika makanan mewah disajikan dengan porsi banyak tentu tidak akan jauh berbeda dengan masakan yang kita buat. Porsi makanan sedikit juga bisa memberi kesan mewah dan elegan. Mungkin saja makanan mewah adalah karya seni yang bisa dimakan. 

Porsi makanan yang sedikit lebih mudah ditata dan menimbulkan kesan elegan. Tentu hal ini akan berbeda jika disajikan dengan porsi banyak. Di sisi lain, porsi makanan yang sedikit bisa mengurangi risiko baju kotor.

Tujuan dari porsi makanan yang sedikit tak lain untuk menjaga kualitas rasa. Menurut beberapa sumber, makanan akan terasa nikmat jika kurang dari sepuluh suapan. Jika lebih dari itu, tentu akan menjadi hal biasa.  

Itu sebabnya porsi makanan di restoran mewah sedikit. Tentu di balik itu agar kita bisa memesan hidangan lain dan pada akhirnya kita menikmati semua hidangan yang disajikan di sana yang memang sudah dirancang demikian. 

Porsi yang sedikit, bahan makanan yang mewah, tampilan yang menarik dan suasana yang mewah adalah strategi agar kita memesan lebih dari satu hidangan dan tentu pihak restoran akan untung. 

Jika hidangan mewah memiliki porsi yang banyak, kemungkinan besar pelanggan hanya akan memesan satu hidangan saja. Jadi, hidangan yang sedikit tidak lain agar kita memesan hidangan lain yang dijual di restoran. 

Porsi yang sedikit-sedikit itu membuat kita kenyang jika memesan semua hidangan mewah tadi. Jadi, ya sudah dirancang begitu. Jadi, itulah beberapa alasan mengapa porsi makanan di restoran mewah sedikit. 

Apakah pembaca tertarik makan di restoran mewah? Di balik itu semua, sebaiknya kita menghargai semua makanan yang kita makan. Baik itu makanan dari warteg atau bukan, intinya jangan buang-buang makanan. 

Cara terbaik menghargai makanan ya menghabiskan makanan itu tanpa sisa. Limbah makanan sisa hanya akan membuat lingkungan kotor, dan tentu hanya akan membuat kondisi bumi menjadi tidak sehat. 

Itu saja untuk ulasan kali ini, terima kasih bagi yang sudah membaca artikel ini hungga tuntas. Salam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun