Pep Guardiola merupakan salah satu pelatih sepakbola tersukses saat ini. Setiap klub yang pernah ditangai oleh Pep pasti selalu meraih gelar, sebut saja Barcelona, Bayern Munchen hingga klub yang ditangani Pep saat ini yaitu Manchester City.
Pep Guardiola saat ini tengah membesut tim asal Inggris yaitu Manchester City. The Citizens di bawah Pep musim ini begitu agresif, penampilan agresif tersebut terutama saat bertanding di Liga Champions Eropa.
Pep Guardila bersama Manchester City pada musim ini berpeluang untuk meraih tiga gelar sekaligus alias treble winners. Peluang bagi City untuk meraih treble cukup terbuka.Â
Manchester City sudah memastikan satu gelar untuk dikoleksi dalam lemari tim, yaitu gelar Piala Liga Inggris (Carabao Cup). City berhasil mengandaskan perlawanan Tottenham Hotspur dan berhasil menang dengan skor 1-0.
Machester City meraih gelar Piala Liga Inggris dalam 4 edisi beruntun. Capaian tersebut juga pernah dilakukan oleh Liverpool pada tahun 1981-1984. Tim asuhan Pep Guardiola berhasil mengamankan satu gelar dari tiga gelar yang bisa diraih Manchester City musim ini.
Di Liga Inggris, City kini memimpin klasemen sementara dengan mengoleksi 80 poin. Torehan tersebut berbeda cukup jauh dari Manchester United di posisi kedua yang mengoleksi 67 poin. City berhasil unggul 13 poin dari MU.Â
Manchester City masih menyisakan 4 pertandingan sisa di Liga Inggris. City hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk bisa memastikan gelar juara Liga Inggris.
Jika berhasil menang, maka City akan mengoleksi 83 poin. Meskipun Manchester United berhasil menyapu lima laga tersisa, MU hanya bisa mengumpulkan 82 poin.
Untuk bisa memastikan gelar juara tersebut, City harus bisa mengalahkan Chelsea di pekan ke-35 Liga Inggris yang akan digelar pada tanggal 8 Mei 2021.
Chelsea tentu akan menjadi lawan sulit, mengingat Chelsea di bawah Tuchel bermain bagus musim ini. Kemenangan atas Chelsea nanti cukup untuk mengunci gelar Liga Inggris bagi City.
Gelar ketiga yang bisa diraih City adalah Liga Champions Eropa. City berhasil melaju ke semi final setelah mengalahkan Borussia Dortmund dengan agregat 4-2. City berhasil mendominasi dua laga tersebut dan menang dengan skor identik 2-1.
Di semi final sendiri, City berhadapan dengan Paris Saint Germain, PSG melaju ke semi final setelah menyingkirkan tim kuat Jerman lain yaitu Bayern Munchen. Di leg pertama, City kembali menunjukan keperkasaannya.
City berhasil menang di kandang PSG dengan skor 1-2. Meskipun harus tertinggal terlebih dahulu, City berhasil bangkit dan berbalik unggul. Tentunya itu menjadi modal bagus di leg kedua nanti yang rencananya akan di gelar 5 Mei 2021 dini hari.
City hanya membutuhkan hasil imbang untuk bisa memastikan diri lolos ke partai final. Apalagi City bermain di kandang sendiri, meskipun demikian City harus tetap waspada, mengingat kabarnya Kylian Mbappe siap dimainkan kembali.
Jika City berhasil menang nanti malam, City akan melaju ke babak final dan menunggu pemenang pertandingan antara Chelsea dan Real Madrid. Chelsea hanya butuh skor kacamata untuk bisa lolos ke final.Â
Jika Chelsea yang menang maka All England final kembali terjadi setelah Liverpool dan Tottenham berjumpa di final Liga Champions pada musin 2018/2019. Kala itu Liverpool keluar sebagai kampiun.Â
Baca juga: Peluang Tim Inggris Mengawinkan Dua Gelar Kompetisi EropaÂ
Tentunya peluang untuk meraih treble cukup besar, hanya Manchester United lah tim asal Inggris pertama dan satu-satunya yang pernah melakukan hal itu.
Manchester United berhasil menjadi tim Ingrris pertama yang meraih treble, saat itu MU diasuh oleh Sir Alex Ferguson dan terjadi pada musim 1998-1999. Mampukah Pep membawa City menyamai rekor tetangganya tersebut?
Pengalaman Pep bersama Barcelona
Nama Pep melesat ketika menjadi pelatih Barcelona pada 2008. Pep berhasil membawa Barcelona menjadi tim yang ditakuti. Gaya permainan tiki-taka juga diperkenalkan Pep. Hasilnya, pada awal kepelatihan membesut Barcelona, Pep berhasil mempersembahkan gelar bagi Barcelona.
Di musim itu, Pep memberikan tiga gelar sekaligus (treble) bagi Barcelona, yaitu gelar La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions Eropa.
Gaya permainan tiki-taka ala Pep tersebut menjadikan Barcelona sebagai tim tersubur dengan mencetak 150 gol di semua kompetisi.
Torehan tersebut kemudian dilanjutkan Pep, tepatnya pada tahun 2009.
Tahun tersebut disebut sebagai tahun kejayaan Pep bersama Barcelona. Tidak tanggung, Pep berhasil mempersembahkan 6 trofi bagi Barcelona (double treble winners) baik itu di kompetisi domestik maupun Eropa.
Trofi yang dipersembahkan tersebut adalah La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions Eropa, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub FIFA. Di tahun itu pula Pep menjadi pelatih terbaik.
Pertanyaannya sekarang adalah, mampukah Pep membawa City meraih treble musim ini? Peluang masih terbuka, apalagi untuk Liga Inggris, peluang untuk menjadi juara liga sangat besar.
Meskipun City di kalah dari Chelsea, masih ada satu kesempatan lagi untuk menang, itu pun dengan catatan jika MU meraih kemenangan terus menerus. Jika saja MU terpeleset, sudah dipastikan langkah City untuk menjadi juara semakin besar.Â
Pun demikian di Liga Champions Eropa, jika berhasil lolos ke partai final dan menjadi juara, tentunya ini menjadi gelar Liga Champions pertama bagi City.
Jika berhasil menjadi juara Liga Champions Eropa, peluang untuk mendapat trofi ke empat bisa saja terjadi, yaitu Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.Â
Dengan pengalaman Pep Guardiola kala membesut Barcelona, bukan hal yang mustahil bagi Pep untuk mengulangi keksuskesannya tersebut di Manchester City.
Jika City berhasil menyapu semua kemungkinan tadi, yaitu menyapu tiga gelar dan meraih dua gelar lain yaitu Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub, tentu menjadi hal baru yang pernah dilakukan oleh tim Inggris, dan butuh waktu lama untuk memecahkan rekor tersebut.
