Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mie Tek-tek Pelepas Penat dan Kebiasaan Mencampur Mie dengan Nasi

27 Maret 2021   09:12 Diperbarui: 28 Maret 2021   02:58 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mie. Via kompas.com

Tempat penulis membeli mie tek-tek memang unik, hal itu karena dimasak tidak menggunakan kompor, tetapi menggunakan arang. Nah jadi ada smokie begitu, pokoknya nikmat, apalagi dimakan selepas penat kuliah. 

Hawa dingin Kota Bandung, apalagi jika hujan, memang pas jika makan mie tek-tek yang menghangatkan tubuh. Sudah satu tahun lebih semenjak covid-19 penulis tidak mencicipi mie tek-tek mamang dekat kost. 

Mie memang tidak bisa dipisahkan dari semua kalangan, tidak hanya anak kost, bahkan masyarakat secara umum. Panganan pengganti karbohidrat tersebut menjelma ke dalam bentuk yang beragam. 

Mulai dari kelas warteg hingga kelas restoran. Nah ada yang unik lagi dari mie. Yaitu kebiasaan mencampurnya dengan nasi putih. Tidak semua mie bisa dicampur dengan nasi,  termasuk mie tek-tek tadi, atau mie ayam. 

Mie dicampur dengan nasi biasanya dijumpai di warteg, mie goreng menjadi menu yang disajikan disetiap warteg. Mie sejatinya pengganti karbohidrat, ya karena mie terbuat dari tepung yang mengandung karbohidrat. 

Tetapi malah dicampur lagi dengan nasi yang mengandung karbohidrat, karbohidrat ditambah karbohidrat, apalagi ditambah dengan perkedel warteg yang nikmat. Gak kebayang berapa karbohidrat yang kita konsumsi dari mie, nasi, dan perkedel. 

Pasti ada yang masih mencampur mie dengan nasi, ya penulis juga, tetapi tidak mencampurnya dengan perkedel juga. Dari sisi kesehatan katanya gak baik, mengkonsumsi banyak karbohidrat hanya akan menambah kadar gula darah. 

Karbohidrat dalam tubuh diubah menjadi gula, jika hanya mengkonsumsi karbohidrat tanpa vitamin lain, itu tidak menyehatkan. Oleh sebab itu, para ahli gizi menyarankan makanan yang seimbang. Karbohidrat ada, protein, ada dan lain-lain. 

Ah tidak begitu jika di Indonesia makan mie saja belum cukup. Belum disebut makan apabila tidak mengkonsumsi nasi. Meskipun mie pengganti nasi, tapi itu tidak disebut makan, oleh karenanya sering dicampur dengan nasi. 

Dicampurnya nasi agar disebut sudah makan saja, yah mungkin begitu. Ya karena nasi memang makanan pokok kita, jadi ya wajar muncul kebiasan mencapur mie dengan nasi. Sarapan dengan bubur juga tidak akan disebut makan, meskipun bubur terbuat dari beras, atau the next level dari nasi.

Tapi itulah faktanya, makan kupat tahu, lontong sayur, atau panganan jelmaan nasi dalam bentuk lain tidak akan disebut makan, disebut makan hanya memakan rupa nasi saja. Namun akan aneh juga jika mencampur lontong sayur dengan nasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun