LAKSO, HIDANGAN PELEPAS RINDU
Â
"Ibu, aku mencintaimu setiap hari.Â
Dan sekarang, aku akan merindukanmu setiap hari."
Â
Wisata Bangka Selatan tiada habis pesonanya untuk dijelajahi. Butuh pasokan energi terutama sumber karbohidrat yang cukup banyak agar tetap bersemangat menelusuri satu per satu pesona Bumi Junjung Besaoh ini.Â
Saat perut mulai menggeliat membangunkan sistem saraf motorik agar segera diisi, ayo kita cicipi mie tradisional dengan kuah santan bercampur ikan segar. Namanya Lakso.Â
Hidangan ini merupakan wisata kuliner khas Bangka Selatan yang akan membuat kita kenyang jiwa dan raga, karena ada kisah di dalamnya. Kisah yang akan membuat kita terkenang oleh seseorang yang berjasa besar dalam hidup kita. Inilah kisahnya....
Â
Dahulu kala, hiduplah seorang perempuan tua di kaki Bukit Gadung, Toboali. Perempuan ini hidup seorang diri hanya dengan menjual kayu bakar yang dikumpulkannya dari hutan. Walaupun hidup sederhana, dia hidup penuh rasa syukur dan bahagia. Perempuan ini bernama Nek Lakso dan dikenal baik hati oleh warga sekitar.
Suatu hari, ketika sedang mencari kayu bakar di hutan, ia mendengar ada suara tangisan bayi.