Mohon tunggu...
Matius Mardani
Matius Mardani Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik, Penulis, dan Pegiat Literasi

Penulis dan pegiat literasi melalui Lembaga Literasi Dayak, detikborneo.com, dan ytprayeh.com. Pendidik dan merintis bidang pengembangan literasi SKKK Jakarta. Founder Bibliopedia.id.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kitab Suci ing Gubuk

20 Maret 2020   12:27 Diperbarui: 20 Maret 2020   12:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sawah dengan Gubuk-gubuknya|dokpri

"Boleh!" jawab Mam.

"Ayo!" seru penuh antusias kedua anak muda itu.

Dengan penuh semangat, canda tawa, sesekali aku memberi penjelasan soal tanaman di sawah kami dan tentang keadaan kampung.  Nampak dari wajah mereka guratan sukacita dan kepuasan, rasanya ingin berlama-lama. Namun, apa daya mentari senja sudah memberi tanda, kami harus kembali.

Sesampai kami di rumah. Sambil melepas lelah. Kami duduk di kursi teras. Tiga kursi antik jika disebut pada masa ini. Kursi dari kayu Jati. Warnanya menggambarkan kekokohan dan usianya. Ya, sudah tiga generasi menghiasi rumah kami. Serasi dengan meja budar klasik dengan ukiran pada tiang peyangga dan ditopang dengan tiga kaki.

Tak habis-habis mereka membahas pengalaman ini. Ya! bisa dipahami dua anak muda itu berasal dari luar pulau Jawa.

Eh..boleh saya bertanya? Kataku memotong keseruan mereka.

Aku ingin tahu apa respon mereka setelah melihat pemandangan di sawah kami dan suasana kampung.

"Bagaimana kesan-kesannya setelah melihat pemandangan di sawah kami?" Tanyaku.

Sesaat kemudian....

"Kalau aku mas" lelaki muda itu.

"Aku senang sekali, bisa langsung menikmati sawah di pulau Jawa. Tak pernah terbayang sedikit pun dalam benakku, aku akan sampai ditempat ini. Sungguh tak mampu aku berkata-kata."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun