Mohon tunggu...
Daniel Yudha Kumoro
Daniel Yudha Kumoro Mohon Tunggu... Guru - guru, blogger, youtuber, penulis artikel, cerpen, puisi di buku² antologi, storial

pernah menulis cerpen anak di harian kompas minggu (2014). menulis artikel pendidikan di tabloid PENA (2009, 2010, 2018), majalah MEDIA (2014, 2018, 2019). menulis puisi,.cerpen di buku antologi (2018, 2019, 2020)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kucingku Korban Ketidaklihaianku

29 Juni 2020   01:36 Diperbarui: 29 Juni 2020   01:42 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Akhir-akhir ini, Momo, bekas kucing persiaku yang berwarna abu putih sering datang ke rumahku. Tiap pagi dan sore. Setelah aku beri makan ikan pindang. Seolah ia mengerti lalu pergi begitu saja tanpa permisi. Kembali ke rumahnya.

Lho? Maksudnya?

Jadi begini. Aku pernah memiliki kucing persia berwarna abu putih. Dimana kami peroleh di tahun 2015 dari teman kami di Surabaya. Saat itu umurnya sudah setahun. Tapi badannya sudah besar sekali. Itulah pengalamanku pertama memegang kucing persia yang besar dan lincah.

(Kalau sekarang aku milihatnya mungkin aku akan menangis karena badannya tambah kurus. Umurnya sudah 6 tahun)

Sebelumnya aku berniat memberi nama Infus. Mengingat saat mengadopsi kucing ini. Anakku baru saja pulang dari RSUD Sidoarjo karena harus dirawat di Tulip selama sepekan lebih dengan indikasi ISK (Infeksi Saluran Kencing).

Hampir tiap bulan lho anakku sakit panas. Malam ke UGD. Jawaban dokter selalu cuma satu. NGAMAR!

Kalau nggak vertigo. Ya infeksi saluran napas. Kalau nggak ya infeksi saluran pencernaan. Dan sebagainya. Dan kami baru tahu penyebabnya setelah sekian lama kami mencari. RIBA! InsyaAllah itu.

Ada sedikit cerita lain sebelum aku kembali cerita kucing. 

Kami sempat terlibat beberapa hutang kredit dengan akad riba. Namun kami akui jujur. Bahwa kami berhutang untuk memenuhi kebutuhan keseharian kami. Bukan untuk membeli barang mewah.

Alhamdulillah. Setelah bertobat. Berjanji tidak akan lagi mau terlibat hutang riba. Tidak hanya anak. Istripun makin sehat saja. 

Beda lagi kalau yang sakit itu aku. Pasti ada hikmah lain. Bukan riba. Justru sebaliknya. Datang rezeki. Setiap kali aku sakit. InsyaAllah itu artinya aku akan mendapatkan 'rezeki'. Khusus yang ini akan aku ceritakan sebuah rahasia. Tapi lain waktu saja. Di tulisan yang lain. Hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun