Mohon tunggu...
Daniel SetyoWibowo
Daniel SetyoWibowo Mohon Tunggu... Tutor - Tutor kelompok belajar anak-anak

Seorang warga negara Indonesia yang mau sadar akan kewarganegaraan dengan segala ragam budaya, agama, aliran politik, sejarah, pertanian / kemaritiman tetapi dipersatukan dalam semangat nasib dan "imagined communities" yang sama Indonesia tetapi sekaligus menjadi warga satu bumi yang sama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yohanes dari Salib : Guru Kebebasan

10 Agustus 2019   05:30 Diperbarui: 10 Agustus 2019   05:45 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan 'malam pasif bagi jiwa', merupakan tahap akhir berupa pemurnian akhir yang mengarah dengan pengalaman mistis yang mendalam. Di sinilah butuh kesabaran karena berlangsung dengan lambat. Seseorang merasa tak berdaya, hancur, dan segala sesuatu tampak gelap seakan-akan Tuhan telah mengabaikannya.

Dua tahap itu sebenarnya, menurut Wilfrid McGreal, bukanlah suatu kemutlakan karena setiap pribadi itu unik. Dan, lagi, tindakan Tuhan dalam hidup kita sifatnya bebas, tidak bisa ditentukan, dianalisa, apalagi diprediksi.

buku042a-5d4d823d097f36527b531eb2.jpg
buku042a-5d4d823d097f36527b531eb2.jpg

Modern

Dunia modern saat kini dipenuhi dengan ketidakpastian. Yang transenden pun tidak menjadi perhatian. Kehidupan rohani pun dibiarkan kering, lalu layu, dan akhirnya mati. Hubungan dengan Tuhan retak bahkan penuh dengan penolakan manusia sendiri. Demikian juga dengan hubungan dengan sesama.

Egoisme berkembang seperti jamur di musim hujan. Manusia terobsesi dengan dirinya sendiri. Hiruk pikuk konsumerisme di sana sini menjadi semangat pribadi, tetapi tidak mempunyai perasaan terhadap dunia dan tidak memiliki tanggungjawab sosial.

Lantas, dalam situasi demikian, apakah kita bisa mendengar Yohanes dari Salib ? Sangat bisa, jawabannya.

"Dia adalah seorang guru yang membawa pesan kebebasan, kebebasan yang memungkinkan kita menjadi sadar akan diri dan pribadi kita sepenuhnya," tegas Wilfrid McGreal. Justru, dalam kondisi dewasa kini, Yohanes dari Salib menantang pembacanya. Ajarannya, justru tentang hal-hal yang mendasar yang sering diabaikan manusia dewasa kini.

Membaca buku ini, tidak saja membangkitkan semangat kerohanian dan menyegarkan, tetapi lebih jauh melihat diri dan menggugatnya, ketika jiwa terbelenggu dalam arus zaman.

Mungkin hal itu tidak mengenakkan dan tidak memuaskan keinginan kita untuk selalu dihibur dan dibuai sampai mati. Kalaupun boleh dikatakan sebagai satu-satunya hiburan ketika kita mengalami kegelapan adalah Salib Tuhan Yesus. Seperti Yohanes dari Salib mengikuti jejak Yesus Kristus, mengikuti salib-Nya. Lantas, kita tidak sendirian lagi.

"Dia adalah seorang guru yang membawa pesan kebebasan, kebebasan yang memungkinkan kita menjadi sadar akan diri dan pribadi kita sepenuhnya," tegas Wilfrid McGreal. Justru, dalam kondisi dewasa kini, Yohanes dari Salib menantang pembacanya. Ajarannya, justru tentang hal-hal yang mendasar yang sering diabaikan manusia dewasa kini.

Buku ini pada akhir babnya disandingkan dengan pendekatan psikologi kontemporer berkaitan dengan bimbingan rohani. Ini penting karena orang yang ingin mencapai kematangan rohani, membutuhkan bimbingan rohani dengan pembimbingan rohani yang tidak hanya sekedar bijaksana dan cermat, tetapi juga berpengalaman. Selamat membaca dan dibimbing Yohanes dari Salib...

Daniel Setyo Wibowo

Catatan : tinjauan ini pernah dimuat dalam blog pribadi tanggal 7 Oktober 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun