Mohon tunggu...
Daniel SetyoWibowo
Daniel SetyoWibowo Mohon Tunggu... Tutor - Tutor kelompok belajar anak-anak

Seorang warga negara Indonesia yang mau sadar akan kewarganegaraan dengan segala ragam budaya, agama, aliran politik, sejarah, pertanian / kemaritiman tetapi dipersatukan dalam semangat nasib dan "imagined communities" yang sama Indonesia tetapi sekaligus menjadi warga satu bumi yang sama.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Fransiskus dan Bonaventura

15 Juli 2019   10:35 Diperbarui: 15 Juli 2019   10:48 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang menjadi sukacita (sejati) baginya, kini semakin mencengangkan banyak orang, yaitu ketika ia ditolak bermalam di biara yang didirikannya sementara di luar kondisinya malam, hujan salju, sangat dingin, dan tubuhnya sakit. Bagi pengalaman Fransiskus, itulah justru sukacita sejati jika hal itu diterima dengan sabar, tidak marah, dan penuh kasih.

Pengalaman-pengalaman Fransiskus baik yang diceritakan seperti Thomas Celano atau Bonaventura atau surat-surat Fransiskus (berupa karya-karya 'dikte') dan Anggaran Dasar (baik Anggaran Dasar Tanpa Bulla maupun yang dengan Bulla) bagi saudara-saudaranya, menunjukkan betapa orang kudus ini diberkati dan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Allah. Pengalaman itu tidak abstrak tetapi konkrit.

Dan, karena itu kita bisa belajar banyak dari situ. Beruntunglah para saudara-saudara Fransiskan yang banyak menggali misteri ini baik melalui sumber-sumber atau praktek-praktek yang menurut Anggaran Dasar dalam Persaudaraan Fransiskus.

Bonaventura

Akan halnya dengan Bonaventura, ia mengantar dan membimbing kita melihat pengalaman-pengalaman Fransiskus itu agar kita juga bisa melakukan perjalanan menuju Allah dengan seluruh yang ada pada kita : indera, pikiran, perasaaan, hati, keinginan, dan tubuh. 

Dalam karyanya De Scientia Christi (Masalah-masalah Yang Diperdebatkan, Seputar Pengetahuan Kristus), Bonaventura memberikan pengajaran yang sungguh mencerahkan.

Proses pembelajarannya melalui proses debat antara dua sudut pandang yang bertentangan. Tapi, pada akhir perdebatan, masalahnya akan dipecahkan. Dan, apa yang didiskusikan adalah pengetahuan Kristus. 

Tujuan proses ini adalah seseorang mendapatkan pengetahuan yang diciptakan. Ini adalah pengetahuan yang kita dapatkan saat kita merefleksikan pengalaman kita secara rasional tentang dunia sekitar kita. 

Semuanya itu tentu dilandasi dengan iman dan tidak keluar dari iman. Filsafat dan Teologi, dengan demikian tidak dipisahkan seperti menggejala dalam era modern.

Kita diajak mengetahui realitas dunia sekitar kita, tetapi perlu diakui bahwa realitas itu memiliki dimensi yang transendental (adiduniawi), yang suci, yang kudus sebab segala sesuatunya berasal dari Allah. 

Dengan begitu, kita mendapatkan suatu sikap penghargaan atas dunia berdasarkan pengalaman-pengalaman kita. 

Bagaimana ini bisa terjadi karena semua realitas ciptaan merupakan tanda petunjuk arah yang memberitahu kita ke mana kita harus pergi. Dari sinilah dapat dimengerti penghargaan Fransiskus yang mendalam terhadap semua makhluk dan alam yang disebutnya sebagai saudara dan saudarinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun